Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Mitsubishi dengan Penggerak Roda Depan Expander

Kompas.com - 25/07/2017, 12:42 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Tak sedikit orang yang berharap, Expander menggunakan sistem penggerak roda belakang untuk bersaing penuh dengan Avanza dan Xenia. Tapi pada kenyataannya, Mitsubishi lebih percaya penggerak roda depan, sama seperti para pesaing lainnya untuk duet Astra. Kenapa?

Dalam pengenalan kepada media, (24/7/2017), di Jakarta, Takaaki Kishii, Chief Product Specialist Product Strategi Division, Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Jepang, penggerak roda depan justru lebih cocok diterapkan untuk kendaraan keluarga atau MPV.

”Menurut kami, MPV itu menggunakan penggerak roda depan. Jadi kami akan tetap maju terus dengan hal ini,” kata Kishii San.

Lebih lanjut, Kishii juga mengatakan bahwa di segmen low MPV, hanya Avanza dan Xenia yang menggunakan penggerak roda belakang. Sementara para pesaing lain memilih penggerak roda depan karena memang lebih efisien.

Baca: Toyota Sebut Expander Sebatas Level Mobilio

Tidak dijelaskan memang, bagaimana efisiensi yang dimaksud. Tapi secara teori produksi, menghilangkan rangkaian komponen yang memindahkan tenaga (drivetrain) dari depan ke roda belakang butuh biaya lebih banyak. Alhasil, suku cadang lebih sedikit, sekaligus kerumitannya lebih kecil.

Mitsubishi juga percaya, bahwa hilangnya poros gardan untuk menyalurkan tenaga ke roda belakang justru akan jauh mengurangi bobot kendaraan. Ujung-ujungnya, efisiensi bahan bakar yang diklaim bakal lebih baik, meski faktor yang satu ini banyak sekali variabelnya.

Baca: Fleksibilitas Bangku dan Kompartemen Mitsubishi EXpander

Biasanya, faktor inilah yang dipandang lebih cocok, dan itulah kenapa city car dan mobil keluarga lebih banyak pakai penggerak roda depan.

Kendati demikian, kekurangan penggerak roda depan yang juga tak bisa dimungkiri. Bobot mobil akan terkonsentrasi di depan. Saat mobil melaju dengan penumpang penuh, khususnya di tanjakan, kendaran akan lebih payah (kadang harus spin-ban depan berputar saat digas), meski tetap bisa melewatinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau