Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan BBM Pertamina Euro IV Belum Banyak

Kompas.com - 25/07/2017, 07:43 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - PT Pertamina (Persero) resmi menghasilkan produksi bahan bakar minyak (BBM) Low Sulfur High Quality berstandar Euro IV. Keduanya dihadirkan melalui produk Pertamax Turbo Ron 98 dan Pertamax Ron 92.

Baca : Pertamina Sudah Hasilkan BBM Euro IV

Ketika ditanya kapan keduanya akan dipasarkan, Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardito, menjelaskan, sebenarnya kedua jenis BBM Euro IV hasil produksi kilang Balongan tersebut sudah tersebar di SPBU Pertamia.

"Memang secara resmi tidak kita declare, tapi sebenarnya beberapa BBM Euro IV sudah kita distribusikan. Secara tidak langsung masyarakat yang pakai Pertamax dan Turbo sekarang sudah mengkonsumsinya," kata Adiatma saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (24/7/2017).

Menurut Adiatma, Pertamina tidak mengumumkan secara resmi karena sampai saat ini produksi BBM Low Sulfur High Quality masih terbatas. Artinya, belum semua SPBU di Indonesia akan tersuplai oleh kedua jenis BBM yang sudah memiliki kualitas Euro IV.

Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). PT Pertamina (Persero) langsung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2017. Revisi harga berlaku untuk jenis BBM non-subsidi dengan angka kenaikan sebesar Rp 300.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). PT Pertamina (Persero) langsung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2017. Revisi harga berlaku untuk jenis BBM non-subsidi dengan angka kenaikan sebesar Rp 300.

Sedangkan soal pengaplikasian BBM Euro IV disemua SPBU Pertamina, Adiatma menjelaskan bahwa hal tersebut masih cukup lama. Mengingat proses peningkatan pada kilang-kilang masih dalam tahap pengerjaan.

Baca : Pertamina Mau Langsung Menuju Euro V

"Kita sengaja tidak umumkan karena menyangkut soal suplai yang masih terbatas. Sekarang ini kilang-kilang yang kita punya masih dalam tahap upgrade atau Refinery Development Masterplan Program (RDMP) jadi tentunya bicara soal kapasitas belum maksimal, saat sudah selesai baru bisa kita optimalkan," ujar Adiatma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau