Jakarta, KompasOtomotif – Produk andalan Toyota di pasar dalam negeri, Avanza, turun signifikan penjualannya, Juni 2017. Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angkanya merosot cukup dalam, yakni 45 persen.
Jumlah wholessales bulan Juni 2017 Avanza hanya sebanyak 6.131 unit, sementara pada bulan yang sama tahun lalu jumlahnya bisa mencapai 11.179 unit. Namun, jika dibanding dengan seluruh bulan di sepanjang 2017, ini merupakan penurunan terparah.
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor beralasan, kalau kondisi tersebut lantaran Juni terdapat banyak libur. Sehingga, Soerjo menyebut kalau waktu kerjanya lebih sedikit dibanding bulan lain.
“Situasi ini karena lebih ke arah hari kerja, seperti misalnya musim lebaran yang terjadi di bulan Juni,” ucap Soerjo kepada KompasOtomotif, Senin (24/7/2017).
Penurunan yang terjadi juga berturut-turut sejak Maret 2017, di mana terparahnya pada bulan keenam ini, sesuai data wholesales Gaikindo. Namun, Soerjo mengatakan, kalau hal tersebut tak tampak jika melihat data retail, dengan kondisi per bulannya yang berbeda dengan wholesales.
Kemudian, ketika ditanyakan apakah penurunan itu juga lantaran konsumen yang menunda pembelian, karena akan datangnya LMPV Expander, Soerjo menampiknya.
“Sejauh ini tidak ada indikasi penurunan minat terhadap Avanza, coba check angka retail sales. Penjualan Avanza stabil di angka 9.000 unit sampai 10.000 unit perbulannya,” kata Soerjo.