Nusa Dua, KompasOtomotif – Setelah membahas kenyamanan sisi kabin Mazda All-New CX-5, sudah saatnya bercerita soal performanya menjelajah rute Malang sampai Nusa Dua, Bali, dengan jarak kurang lebih sampai 500 kilometer.
Untuk model ini, Mazda mengaku masih mempertahankan mesin lawasnya Skyactiv-G 2.5L dengan transmisi otomatis 6-percepatan Skyactiv-Drive, tapi dengan beberapa perbaikan dari sisi software.
Hasilnya, disebutkan kalau ada kenaikan pada tenaganya, dari 187 PS @5700 rpm, menjadi 190 PS @6000. Sementara torsinya, bertambah 1 Nm, dari menjadi 250 Nm @3.250 rpm ke 251 Nm @3.250 rpm.
Duduk ke kokpit driver dan menyetel posisi berkendara, tak menunggu lama redaksi KompasOtomotif langsung nyalakan mesin, dengan menekan tombol start di sisi kiri kemudi. Kemudian pindahkan transmisi ke posisi D, CX-5 siap digeber.
Baca: Ini Detail Eksterior dan Interior Baru Mazda CX-5
Menggunakan mode berkendara biasa, sudah cukup mengakomodasi gaya berkendara dalam kota, di mana tidak begitu banyak melaju kencang. Namun memang, ketika berkesempatan membejek gas dalam, suara mesin meraung cukup keras, dan respon gas tidak begitu agresif, seperti mobil matik pada umumnya.
Namun, karena situasi jalan dan dorongan waktu, menuntut rombongan untuk sampai tujuan sesuai jadwal. Ini membuat mode berkendara “Sport” jadi jalan keluar. Tentunya agar tidak tertinggal iring-iringan dan berakselerasi dengan baik, ketika menyalip kendaraan penumpang kecil dan truk besar.
Sentuh sedikit pedal gas, mobil langsung menjawab dengan responsif. Lebih dari itu, ternyata raungan mesin juga tidak begitu keras terdengar pada mode Sport ini, tenaganya seperti tidak lagi terbendung.
Pengendalian
Tak berhenti sampai performa saja, handling Mazda CX-5 tidak begitu sulit. Pasalnya saat saat test drive, rombongan kerap melalukan manuver-manuver untuk mendahulu kendaraan lain di jalan, karena mengejar waktu.
Baca: Mazda CX-5 Tampak Serupa, Tapi Banjir Fitur Terbaru
Walaupun memang dalam beberapa kondisi, kemudi terasa cukup berat ketika akan menyalip atau seperti ada yang meng-counter secara elektronik. Bisa jadi ini lantaran fitur Lane Keep Assist yang membuat mobil tetap berada di tengah garis jalan, dan tidak keluar jalur.
Meski begitu, tidak lantas membuat fitur ini mengganggu, hanya saja perlu usaha ekstra untuk mengendalikan kemudi ketika akan bermanuver. Lagipula, ketika jalanan tidak memiliki garis, setir kemudi kembali bebas.
Suspensi yang cukup stiff, juga punya sumbangsih untuk membuat mobil enak diajak ke kanan dan ke kiri. Begitu juga, saat melalui jalan tidak rata, getaran teredam cukup baik sampai ke dalam kabin, bahkan tidak terasa mengganggu.
Kaca bagian depan CX-5 juga luas, sehingga pandangan ke depan cukup sempurna. Pilar A yang punya ukuran sedang, juga tidak membuat mata pengemudi terganggu, terutama saat berbelok ke sisi kanan.
Soal handling, Kiyoshi Hayashi, Deputy Program Manager Vehicle, Development Promotion Department Mazda mengaku, telah melakukan penyempurnaan pada sistem kemudi, suspensi dan rem.
“Lebih dari itu, sasis dan body CX-5 juga ikut menyumbang perbaikan performa, mulai dari rigidity sampai soal kemanan ketika tabrakan,” ucap Hayashi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.