Jakarta, KompasOtomotif – Kawasaki Motor Indonesia (KMI) kembali mengalami penurunan pasokan pada semester pertama 2017 mencapai 23,98 persen. Bahkan pencapaiannya tahun ini semakin parah dibanding dengan 2016 lalu.
Dari data distribusi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), enam bulan pertama ini hanya mencapai 40.329 unit. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, jumlahnya bisa sebanyak 53.051 unit.
Baca juga : Minus "Satu Jagoan" Apa Jualan Kawasaki Bisa Tumbuh?
Merosotnya perfoma ternyata masih belum bisa dibendung Kawasaki, pasalnya pada tahun sebelumnya (2016 dibanding 2015) penurunan yang terjadi hanya 15,17 persen. Memang, Kawasaki seolah kehilangan ruhnya, sejak memensiunkan produk 2-taknya sejak 2015 lalu.
Sementara itu, perolehan Kawasaki sepanjang tahun ini juga masih fluktuatif. Mulai dari tiga bulan pertama terus mengalami kenaikan, tapi sayangnya di bulan-bulan akhir semester pertama, justru Kawasaki harus rela mengalami penurunan.
Ketika dikonfirmasi, Deputy Head Sales and Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Tanadhi, tidak begitu banyak menjawab. Michael hanya mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyesuaian stok.
“Tidak terus turun, tapi ada juga kenaikannya. Kondisi ini lebih ke arah penyesuaian produksi, stok dan lainnya. Harapannya, kondisi ini bisa cepat kembali normal,” ujar Michael kepada KompasOtomotif, (14/7/2017).
“Selain itu juga kami semester pertama tidak banyak produk yang meluncur, dibandingkan dengan kompetitor,” ujar Michael.