Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Eropa Tolak Kerjasama dengan Jepang

Kompas.com - 12/05/2014, 14:10 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Milan, KompasOtomotif - Produsen mobil asal Eropa menolak kerjasama yang tengah dilakukan antara Uni Eropa dengan Jepang. Mereka menuduh kalau kesepakatan itu membuat mobil-mobil buatan negeri Sakura jadi lebih mudah jualan di Eropa, tapi di sisi lain tidak memberikan kesempatan yang sama bagi eksportir Eropa di negaranya.

Kerjasama ekonomi kedua negara dianggap tidak adil, dan diprediksi justru akan memperburuk kondisi pasar yang tengah kelebihan kapasitas di Eropa. Padahal, kondisi pasar baru mulai menunjukkan pemulihan setelah enam tahun terjerembab karena krisis. Jika dipaksakan, yang mengancam justru PHK massal nantinya.

"Dengan keadaan ekonomi Eropa yang masih lemah, kami bermasalah dengan kesepakatan yang tertulis, kalau Jepang akan bisa mengatasi kelebihan kapasitasnya dengan meningkatkan ekspor, tanpa memberikan kesempatan yang sama bagi eksportir Eropa. Skenario ini bisa mengurangi jumlah pekerja dalam waktu yang sulit," tulis Ford dalam pernyataan tertulisnya, dilansir Automotive News Europe (9/5/2014).

Korea
Kesepakatan antara Uni Eropa dengan Korea selatan yang sudah bergulir 2011 lalu, membuat bea masuk impor bagi Hyundai, Kia, dan Chevrolet, lebih ringan 10 persen. Membuat merek-merek ini menikmati kelebihan harga yang dimiliki untuk tetap bisa bersaing di pasar yang tengah "perang harga" yang mengakibatkan PSA/Peugeot-Citroen sempat terpuruk.

Pada 2010, tercatat 294.013 unit mobil diimpor ke Eropa dari Korea selatan. Sedangkan 2012, jumlah ini melesat hingga 402.062 unit. Pabrikan di Korsel menikmati lonjakan ekspor, padahal kondisi di negara lain tengah bermasalah terhadap pengiriman mobil ke luar negeri.

Jumlah impor dari negara lain ke Uni Eropa menyusut, bahkan total impor tercatat turun hingga 11 persen. Sekitar 2 juta unit dari total penjualan 13,7 juta unit mobil di Eropa (2012) merupakan produk impor. Saat ini, Korea Selatan merupakan importir mobil terbesar di Uni Eropa, menurut Asosiasi Industri Otomotif Eropa (ACEA).

"Jika sekarang kami mulai membuka pajak impor untuk Jepang, siap-siap pakai 'helm'," jelas Sergio Marchionne, Chief Executive Officer Fiat Chrysler Automobiles, di Genewa, Maret lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau