Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maksimalkan Tongkat Pengukur Oli

Kompas.com - 03/09/2012, 16:42 WIB

Jakarta, KompasOtomotif – Meski sering dilihat dan warnanya mencolok, tongkat pengukur volume dan kondisi pelumas (deep-stick/ dipstik) biasanya sering dilewatkan. Padahal, fungsinya vital, membantu pemilik mobil untuk memutuskan penggantian pelumas, atau mengetahui bahwa mesin sedang mengalami masalah.

Kata Awang Sanjaya, punggawa OZ Speed, bengkel segala merek mobil di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dipstik kebanyakan yang pegang para mekanik, bukan pemilik mobil. "Apalagi yang sibuk dengan kerjaan, mengecek oli pun tidak dilakukan. Padahal, pabrik menciptakan dipstik itu ya buat pemilik, bukan mekanik," katanya sambil tertawa.

Gurauan Awang memang betul. Tidak banyak yang tahu kegunaan dipstik dan bagaimana menggunakannya dengan benar. Pria tambun ini pun membeberkan tipsnya kepada KompasOtomotif:

1. Jangan menggunakan dipstik ketika mesin mobil sedang panas. Biasakan mengecek oli ketika mesin masih dingin, atau belum dihidupkan.

2. Pastikan posisi mobil dalam keadaan datar, agar posisi oli juga datar.

3. Dalam beberapa mobil, terutama bertransmisi otomatis, kadang terdapat dua dipstik. Yang satu untuk oli mesin, satunya lagi untuk oli transmisi. Warnanya pasti lebih mencolok dibandingkan dengan komponen mesin lain yang kebanyakan hitam. Entah kuning, merah, atau biru.

4. Tarik perlahan dipstik untuk dibersihkan dengan kain lap atau tisu (dipstik pasti berwarna terang aluminium). Tujuannya agar pemilik mengetahui kondisi oli. Jika keruh, tandanya oli kotor dan perlu diganti. Tapi lihat dulu jadwal penggantian oli yang sudah dicatat. Jika masih jauh, berarti terdapat masalah pada mesin.

5. Setiap dipstik pasti punya batas atas dan bawah (full-empty). Pastikan oli berada di antara keduanya. Jika melebihi batas atas, dikhawatirkan mesin tidak bekerja dengan baik. Jika posisinya kurang dari batas bawah, tandanya oli kurang. Segera cek ke bengkel sebelum menambah (top up) oli mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com