Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewasnya Dan Wheldon, Sejumlah Pebalap Indycar Galang Protes

Kompas.com - 19/10/2011, 09:39 WIB

LAS VEGAS, KOMPAS.com — Sejumlah pebalap Indy 500 dan pebalap NASCAR Jimmie Johnson mulai melempar dan saling sahut di Twitter perihal kelemahan peraturan pada mobil balap di ajang balap Indy 500. Pembicaraan ini tak lepas dari peristiwa kecelakaan hebat yang membuat juara dua kali Indy 500, Dan Wheldon, meninggal dunia.

Pembicaraan yang disinyalir sebagai penggalangan protes terhadap peraturan Indy 500 itu diawali dari komentar Jimmie Johnson kepada AP. "Balapan itu gila! Kecepatan rata-rata pebalap Indy berapa? 362 km per jam? Itu rata-rata! Aku sendiri tidak pernah mencapai kecepatan itu," ungkapnya.

"Mereka membalap di atas mobil dengan kokpit terbuka (tanpa bagian atas) dan di trek oval," tambahnya mengacu pada lintasan balap yang kerap padat, rapat, dan berkecepatan tinggi. Kondisi lintasan itu rentan memunculkan kecelakaan. "Kondisi ini berbeda dengan Formula 1. Harusnya mobil Indy membalap di trek seperti Formula 1, bukan oval," ia kembali menambahkan.

Di Twitter, para pebalap Indy sahut-menyahut dan mulai menggalang protes. "Waktunya bagi para pebalap untuk bersatu. Kita butuh suara...," tulis pebalap Tomas Scheckter (@tomasscheckter).

"Aku berharap pada masa mendatang, mobil Indy 500 memiliki kokpit tertutup (beratap) seperti halnya LeMans LMP1," tambah Ryan Briscoe (@RyanBriscoe6).

"Terima kasih sudah mendukung Dan. Kita memang harus belajar. Perlu perubahan drastis di mobil kita, demi keselamatan. Jangan mundur dari usaha ini," tulis Tagliani (@tagliani).

"Kita terlalu mengurangi downforce.... Ubah hidung depan mobil dan pelindung samping roda khusus trek oval," tulis Tagliani lagi.

"Jangan khawatir, Aku tidak akan pergi dari masalah ini .... Aku akan memperjuangkannya...," tulis Tomas Scheckter seraya menambahkan hashtag #timetobeheard. (Dimas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com