BUDAPEST, KOMPAS.com — Yang perlu diklaim pertama-tama dari motor ini adalah ia bukan sisa dari masa Perang Dunia II. Kalau soal bentuknya terinspirasi dari masa itu, segalanya sudah tergambarkan dengan jelas di sana. Pesawat di sebelah kanannya bisa terbang? Tentu tidak. Itu adalah kereta samping yang mungkin akan jadi "mainan" favorit bagi anak-anak.
Henrik Toth, pemilik motor, kabarnya memang suka dengan hal-hal yang berbau Amerika, khususnya sepeda motor lawas. Makanya, satu dari tiga motor yang ia bangun ini mendekati desain motor Indian asal Amerika yang legendaris dan sudah berhenti diproduksi sejak lama. Di sisi lain, tampilan motornya juga mirip Harley Davidson WLA (1942). Namun sejujurnya, ini adalah sepeda motor modern buatan Jepang, Yamaha Warrior.
Mencari bentuk asli Yamaha Warrior pada motor Henrik memang susah, kecuali jika melihat mesinnya. Bahkan tangkinya sudah dibuat ala "roundtank" lengkap dengan setangnya yang "kelebaran". Sepatbor mengikuti cat dasar motor yang hijau militer. Guratan-guratannya mirip binatang trenggiling, dan kesan itu makin terasa ketika kita melihat sepatbor belakang yang dibuat kelewat besar. Entah apa maksudnya.
Sementara itu, beberapa bagian dibuat secara custom, seperti paket peredam kejut roda depan, lampu depan, hingga tempat simpan sekop dan kotak bagasi yang benar-benar "kotak" dan kaku bertuliskan "ARMY". Penempatan tangki bensin di samping roda kereta samping menarik juga untuk disimak.
Beralih ke pesawat tempur, ini dia yang menarik. Kereta gandeng ini adalah replika pesawat Grumman F4F Wildcat (1940) versi bonsai. Yang menyenangkan, penumpangnya bisa duduk tenang di situ, walau kesempitan. Soalnya, penumpang tidak akan kehujanan karena pintu pesawat yang bisa digeser-geser untuk akses masuk-keluar. Baling-baling di depannya pun disambungkan ke rantai motor sehingga akan ikut bergerak saat motor melaju.
Motor ini juga punya dua logo militer, satu angkatan udara Amerika di buritan, satu lagi Jerman yang berbentuk kecil-kecil dekat kokpit pesawat. Jadi, motor ini bermesin Jepang, berperawakan Amerika, dengan sedikit sentuhan Jerman, dan ditunggangi seorang biker asal Hongaria. Komplet! (Dimas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.