Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Balap Formula 3, Selain Cepat Juga Lezat

Kompas.com - 08/05/2009, 17:38 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Inilah mobil balap Formula 3 (F3) pertama di dunia yang menggunakan bahan bakar nabati (BBN) atau biodiesel yang berasal dari cokelat. Hasilnya, orang yang melihatnya memberikan komentar: “Selain cepat, juga lezat!”

Tak kalah menarik, setir menggunakan bahan dasar wortel, sedangkan bodi dari kentang! Kemudian yang pasti, ini bukan F3 sayuran atau model untuk makanan buat pesta. Ini adalah mobil F3 yang dibuat sesuai dengan spesifikasi balap dan dijadikan sebagai daya tarik oleh sekelompok peneliti dari Universitas Warwick, Conventry, Midland Barat, Inggris.

Sudah Diperkenalkan
Apa memang bisa mobil balap F3 dibuar dari bahan makanan dan sayuran? Kalau pun bisa, itu dipastikan akan menimbulkan kontroversi. Pasalnya, pembuatan BBN, terutama yang berasal dari makanan atau kacang-kacangan yang juga menjadi makanan pokok manusia, saat ini dikecam oleh berbagai lembaga kemanusiaan dunia. Penyebabnya, masih banyak penduduk dunia yang masih mengalami kekurangan makanan alias kelaparan. Adapun mereka yang kaya menggunakannya sebagai gaya-gayaan! Di sirkuit pula!

Begitulah kenyataannya! Selasa lalu, tim peneliti dari Universitas Warwick, Coventry, memperkenalkan sebuah mobil balap F3 yang menggunakan bahan dasar nabati.

200 km/jam
Kelompok peneliti mobil ini, terdiri dari Dr Kerry Kirwan, Dr Steve Maggs, dan Dr James Meredith sebagai manajer proyek, menyebut tim mereka dengan University’s Warwick Manufacturing Group (WMG). Saat perkenalan, mereka menjelaskan, mobil F3 tadi bisa dikebut hingga kecepatan 200 km/jam.

Kendati menggunakan cokelat sebagai bahan bakar, gagasan WMG dipastikan tidak akan menimbulkan kontroversi. Malah bisa jadi dipuji. Pasalnya, BBN untuk mobil ini tidak dibuat langsung dari cokelat yang telah menjadi salah satu makanan favorit banyak orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju. WMG membuat bahan bakar dari ampas cokelat yang sudah dibuang oleh pabrik!

Meski begitu, untuk komponen lainnya, bisa saja akan menimbulkan perdebatan, dan yang pasti senang adalah para petani. Pasalnya, sebagian komponen dibuat dari tanaman dan sayuran yang juga merupakan makanan pokok manusia sehari-hari. Contohnya, setir dari wortel dan bodi dari kentang.

Ramah Lingkungan
Sebelumnya, mobil ini telah banyak menimbulkan spekulasi di Inggris. “Namun mulai hari ini, kami sudah bisa mencobanya. Semuanya siap dan lengkap,” jelas Dr James Meredith. Meski begitu, dalam laporan terakhir, mobil ini baru bisa dikebut pada kecepatan maksimum 96 km/jam.

Untuk mengujudkan proyek ini, WNG bekerja sama dengan Warwick Innovative Manufacturing Research Centre. Dijelaskan pula oleh tim perguruan tinggi ini, sebenarnya mereka ingin memperlihatkan sekaligus membuktikan kepada industri bahwa mobil ramah lingkungan sudah bisa dibuat saat ini.

Ramah lingkungan yang mereka maksud bukan hanya emisi gas buang yang rendah, melainkan, bila tidak bisa digunakan lagi, mobil bisa didaur ulang dengan mudah. Di samping itu, mudah diperoleh dan dapat diperbarui. “Kami berusaha agar kita bisa mengefektifkan sumber-sumber daya yang ada di planet kita,” ujar pengguruan tinggi tersebut dalam rilisnya.

Seluruh mobil memenuhi standar balap Formula 3, kecuali mesin biodieselnya. Khusus untuk mesin, bagian itu harus disesuaikan dengan bahan bakar yang digunakannya, yaitu biofuel yang dibuat dari ampas cokelat plus minyak sayur. Pada balapan sesungguhnya, F3 tidak boleh menggunakan BBN.

Dari video yang ditayangkan oleh tim ini temasuk di YouTube, suara mesin dinilai banyak kalangan sangat oke. Pengemudinya tampak tidak pernah menekan habis pedal gas. Juga dijelaskan, F3 ini nantinya akan dipajang pada European Grand Prix dan Goddwood Festivel of Speed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com