Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Diesel Audi, Bersaing dengan Mobil Hibrida

Kompas.com - 04/07/2008, 04:41 WIB

KETIKA harga bahan bakar minyak di hampir semua negara mengalami kenaikan drastis, perhatian orang kepada mobil-mobil yang hemat bahan bakar minyak pun meningkat tajam. Itu sebabnya Audi A3 1.9 TDI e yang menyandang mesin diesel berkapasitas 1.9 Liter langsung jadi pusat perhatian. Pasalnya, mobil itu hanya mengonsumsi 4,5 liter solar untuk menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer atau hanya menghabiskan 1 liter solar untuk menempuh perjalanan sejauh 22,22 kilometer.

Dengan mengonsumsi 1 liter bahan bakar minyak untuk menempuh perjalanan di atas 20 kilometer, dapat dikatakan bahwa Audi A3 1.9 TDI e telah memasuki wilayah mobil hibrida, yang menggabungkan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar dengan motor listrik. Mobil-mobil hibrida mengonsumsi 1 liter bahan bakar minyak untuk menempuh perjalanan lebih dari 20 kilometer. Uniknya, Audi A3 1.9 TDI e mencapai semua itu tanpa pengorbanan apa pun, baik dari segi gaya maupun kenyamanan. Umumnya, mobil hibrida tidak memiliki driving dynamic (keasyikan berkendara) atau hambar dikendarai, dan seperti tidak memiliki pribadi.

Huruf e di belakang A3 1.9 TDI merupakan kependekan dari efisiensi. Audi mengklaim pendekatan secara menyeluruh terhadap mobil merupakan satu-satunya jalan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak. Sekitar 12 bulan yang lalu, Audi memasukkan versi prototipe A3 1.9 TDI dalam Panasonic Solar Challenge Greenfleet Fuel Economy Class of The World Solar Challenge dan mencapai hasil yang mengejutkan, 3,3 liter per 100 kilometer atau 1 liter per 30,3 kilometer.

Dalam World Solar Challenge, mobil peserta melakukan perjalanan dari Darwin ke Adelaide melintasi permukaan jalan yang datar. World Solar Challenge memperlihatkan bahwa ternyata mobil hibrida tidak diperlukan kalau sasarannya hanya hemat dalam mengonsumsi bahan bakar minyak.

Bahwa konsumsi 1 liter bahan bakar minyak itu digunakan untuk menempuh perjalanan sejauh 30,3 kilometer per liter, itu tidak mengherankan mengingat sebagian besar peserta tidak menyalakan lampu dan penyejuk udara (AC) sama sekali. Barang-barang bawaan pun diletakkan di dalam mobil lain. Kecepatan dijaga di bawah kecepatan maksimum yang diizinkan dan sempat muncul perdebatan tentang perlu tidaknya mesin dimatikan saat mobil berhenti pada saat lampu lalu lintas merah menyala.

Beberapa peserta mengikuti World Solar Challenge dengan santai. Kecuali patuh batas batas kecepatan maksimum yang diizinkan, lainnya diabaikan, misalnya tetap menyalakan lampu dan AC serta menempatkan barang bawaan di bagasi. Hasilnya, yah, 4,6 liter per 100 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau