"Kalau nanti pasangan (presiden dan wakil presiden) yang terpilih tidak tepat, bisa berbahaya. Jadi sangat tergantung dari hasil parlemen dan kandidat presiden dan wakilnya," jelas Johnny di Jakarta Pusat, kemarin (8/1/12014).
Jika pasangan terpilih bisa memberikan sentimen positif dan mendukung pebisnis Indonesia, penjualan bisa naik. Sebaliknya, jika hasil yang diputuskan tidak direspons dengan baik oleh pasar, penjualan bisa turun.
"Tahun ini, investor yang menyatakan sudah siap menanamkan modalnya menunggu, yaitu setelah April atau hasil pemilihan parlemen dan kandidat presiden dan wakil presidennya diumumkan," beber Johnny.
Diskon
Situasi pasar saat ini, menurut Johnny, tidak sangat mendukung pertumbuhan penjualan mobil. Inflasi tinggi, rupiah lemah, kebijakkan uang ketat (tight money policey), semua mengarah pada penurunan penjualan.
Selain itu, kapasitas produksi yang masih besar akan membuat kondisi suplai lebih besar ketimbang permintaan. "Memang pasarnya seperti ini, kondisi stok masih banyak, perang diskon masih berlanjut tahun ini. Setidaknya sampai kuartal pertama," tutup Johnny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.