Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Semrawutnya Lalu Lintas di Indonesia

Kompas.com - 26/02/2025, 11:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi lalu lintas di Indonesia bisa dikatakan semrawut.

Banyak ditemukan kecelakaan akibat perilaku pengendara yang tidak tertib, seperti melanggar rambu lalu lintas, dan yang paling sering adalah kebut-kebutan.

Kecepatan pengendara motor di area perkotaan sebenarnya ada batasnya.

Baca juga: Motor Listrik Charged Baycat Meluncur, Jarak Tempuh Tembus 170 Km

Dalam Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 23 Ayat 4, dijelaskan bahwa batas kecepatan untuk kawasan perkotaan adalah 50 km/jam.

Namun, kenyataannya, banyak yang melanggar peraturan tersebut.

Baca juga: Voltron Luncurkan SPKLU Hyper Fast Charging Pertama di Indonesia

Akibatnya, kecelakaan karena kebut-kebutan dan tidak menjaga jarak aman sering terjadi.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, mengatakan bahwa hampir semua pengendara motor di Indonesia belajar secara otodidak, sehingga tidak ada kebiasaan untuk berkeselamatan di jalan.

"Itulah pentingnya kita semua belajar bagaimana berkendara aman sejak dini. Kalau otodidak, yang dipelajari hanya bagaimana mengoperasikan kendaraan tanpa mempelajari potensi bahaya, rambu, dan prediksi bahaya di jalan," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2025).

Agus menjelaskan bahwa belajar berkendara aman sedini mungkin dapat membuat pola pikir keselamatan tertanam di dalam diri pengendara.

Baca juga: Perbedaan Mesin Motor 2-Tak dan 4-Tak: Mana yang Lebih Baik?

Jadi, saat sudah layak untuk berkendara, mereka memiliki budaya berkendara yang baik.

"Misalnya di Jepang, mereka patuh terhadap aturan lalu lintas karena pendidikan berkendara aman mulai diterapkan sejak usia dini. Nanti, hal itu akan menjadi kebiasaan saat mereka dewasa," kata Agus.

Sementara di Indonesia, edukasi keselamatan di jalan sejak dini belum menjadi kewajiban.

Akibatnya, ketika dewasa, banyak yang belajar sendiri, dan tidak semua memiliki pola pikir berkeselamatan di jalan raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau