Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Pertama Bila Mobil Minum BBM Kotor

Kompas.com - 27/11/2024, 15:15 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahan bakar yang kualitasnya kurang baik memang sedang jadi sorotan di media sosial. Belum lama ini juga viral video konsumen yang mengeluh mobilnya rusak karena isi BBM jenis Pertamax.

Kerusakannya disebut ada di bagian filter pompa BBM. Jadi membuat mobil mogok dan tidak bisa jalan, harus dikuras tangkinya dan dibersihkan atau bahkan diganti komponennya.

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka mengatakan, kalau BBM yang masuk tangki sudah terkontaminasi dan membuat filter tersumbat, kuras tangki jadi satu-satunya pertolongan pertama.

Baca juga: Benarkah BBM Kotor Membuat Mobil Langsung Mogok?

Viral di media sosial filter bensin mobil alami kerusakan diduga akibat penggunaan Pertamaxhttps://x.com/AraituLaki Viral di media sosial filter bensin mobil alami kerusakan diduga akibat penggunaan Pertamax

"Kalau telanjur (isi BBM yang kotor) paling ada gejala tersendat. Segera datang ke bengkel resmi," kata Suparna kepada Kompas.com, Rabu (27/11/2024).

Saat mobil tiba di bengkel, langkah pertama yang dilakukan adalah menurunkan tangki bahan bakar dari kendaraan. Setelah itu, tangki dikuras untuk mengeluarkan sisa bahan bakar yang terkontaminasi.

Bagian dalam tangki kemudian dibersihkan secara menyeluruh, termasuk filter atau strainer, untuk memastikan tidak ada kotoran atau endapan yang tersisa

"Yang namanya pengurasan BBM, pembersihan tangki, tidak termasuk items saat servis berkala. Tapi kalau ada keluhan disampaikan, baru turun tangki," kata Suparna.

Baca juga: YLKI Kawal Hak Konsumen dalam Kasus Mobil Rusak Setelah Isi Pertamax


Menurut Suparna, satu-satunya cara atau pertolongan pertama ketika isi BBM yang kotor adalah langsung ke bengkel resmi. Antisipasinya, bisa dengan lebih berhati-hati memilih bahan bakar.

"Pas ada gejala (sendat) turunkan tangki. Sehingga belum sempat terjadi mampet berlebihan dan masih bisa diselamatkan," kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau