Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Diklakson, Pengendara Mobil Ini Acungkan Senjata Tajam

Kompas.com - 27/11/2024, 12:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial video yang memperlihatkan aksi premanisme seorang pria kepada pengguna jalan lain di Bogor, Jawa Barat.

Kali ini dibagikan oleh seorang wanita melalui unggahan akun Instagram pribadi bernama @ungaungeee. Ketika dikonfirmasi Kompas.com, Bunga menceritakan awal mula dirinya menjadi korban aksi premanisme di jalan raya.

Pada saat itu, ia bersama suami sebagai pengemudi mobil dan anaknya usai berbelanja kebutuhan rumah tangga, tepatnya pada Senin (25/11/2024) sekitar jam 11.30 siang.

Baca juga: 5 Tanda Kopling pada Mobil Manual Sudah Aus

Oknum tersebut terlihat berhenti melewati zebra cross di lampu merah dekat Taman Corat Coret, Bogor. Ketika lampu berganti hijau, Bunga dan pengemudi lainnya membunyikan klakson agar oknum tersebut bergerak maju.

Alih-alih bergerak maju, oknum tersebut justru berjalan pelan. Suami Bunga kemudian membunyikan klakson lagi sebagai kode untuk menyalip.

“Oknum ini kita ke kiri, ikut ke kiri, kita ke kanan ikut ke kanan. Pas dia di depan kita juga ngerem mendadak secara sengaja. Kita tetap ikuti jalan, kemudian dia menepi ke kiri, buka jendela. Akhirnya aku sama suami menepi di pinggir jalan,” kata Bunga, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/11/2024).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BOGOR UPDATE (@bogor_update)

Usai menepi, suami Bunga pun turun dengan maksud ingin berbicara secara baik-baik. Namun, oknum tersebut terlihat mengeluarkan senjata tajam. Saat itu Bunga langsung meminta suaminya untuk kembali ke mobil dan mengunci pintu.

“Setelah itu aku langsung suruh suami masuk, kita kunci mobil. Oknum ini sudah ada di samping jendela suami aku. Suruh aku turun teriak-teriak. Kita enggak mau turun, karena bahaya. Sampai dia agak jauh baru aku rekam,” kata Bunga.

Oknum tersebut kemudian memukul senjata tajam ke arah mobil Bunga, sebelum akhirnya kembali ke mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mobil Bunga.

Usai kejadian tersebut, Bunga langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Sehari setelahnya, atau tepat di tanggal 26 November 2025, oknum tersebut berhasil tertangkap.

“Kemarin dihubungi dia sudah tertangkap kita di BAP, memang temperamen saja. Sebelumnya saya inginnya dia masuk penjara saat dimediasi, tapi atas dasar kemanusiaan, karena dia masih punya anak kecil, jadi saya mencabut laporan,” kata Bunga.

Mobil Bunga alami penyok usai dipukul dengan senjata tajamDok Bunga Mobil Bunga alami penyok usai dipukul dengan senjata tajam

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, pengemudi yang arogan di jalan memiliki dua alasan, pertama adalah kelelahan dan emosi. Dua faktor inilah yang membuat pengemudi bisa melakukan aksi yang berlebihan.

Kalau bertemu dengan pengemudi arogan, Sony menyarankan, hal pertama yang harus dilakukan adalah tetap bersikap defensif.

“Jangan sampai terpancing emosi oleh pengemudi tersebut. Sebab pengemudi yang terpancing provokasi lah yang diinginkan pengemudi arogan tadi, jadi merasa ada teman bermain dengan bahaya,” kata Sony.

Baca juga: Alasan Lexus LM 500h Wapres Gibran Beda dengan Versi Umum

Dengan perilaku tetap kalem, maka kita akan terhindar dari bahaya berupa ancaman tersebut. Jangan sampai gara-gara tersulut emosi, kita menjadi korban yang mengalami luka atau bahkan nyawa melayang.

“Kedua siapkan kamera untuk merekam tindakan mereka untuk bahan laporan kepada pihak berwajib atau paling tidak ada bukti pendukung,” kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau