JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli motor bekas bisa menjadi alternatif ekonomis bagi mereka yang ingin memiliki kendaraan roda dua tanpa biaya besar. Namun, calon pembeli perlu jeli karena beberapa jenis kerusakan bisa berujung pada biaya perbaikan tinggi atau bahkan risiko keselamatan.
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor, ada jenis kerusakan pada motor bekas yang sebaiknya dihindari, terutama yang terkait dengan mesin dan rangka.
"Jika motor pernah turun mesin atau rangkanya rusak, ini bisa menandakan risiko besar. Kondisi seperti ini biasanya memengaruhi performa dan keamanan motor," kata Ivan kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2024).
Baca juga: MPV Listrik Maxus Mifa 7 Dijadwalkan Meluncur di GJAW 2024
Kerusakan pada rangka, misalnya, dapat mengurangi stabilitas kendaraan dan membahayakan pengendara. Motor yang pernah mengalami tabrakan hebat atau kecelakaan serius kerap memiliki sasis tidak simetris, sehingga kenyamanan berkendara menurun.
"Rangka yang miring bisa membuat pengendara merasa tidak seimbang dan meningkatkan risiko kecelakaan," kata Ivan.
Ivan juga menyarankan agar kondisi mesin diperiksa menyeluruh. Mesin yang pernah mengalami perbaikan besar atau "turun mesin" biasanya menandakan kendaraan sudah dipakai secara ekstrem atau kurang perawatan.
Perbaikan seperti ini dapat membuat motor memerlukan perawatan tambahan yang mahal untuk mengembalikan performanya.
"Komponen seperti kopling, rem, dan sistem kelistrikan harus dicek detail. Meski tampak sepele, komponen ini jika rusak bisa mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara," ujarnya.
Baca juga: Maxus Mifa 9 yang Meluncur di GJAW 2024 Sudah Versi Terbaru
Pengecekan mendetail dapat menghindarkan calon pembeli dari motor bekas yang justru membutuhkan biaya perbaikan besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.