Eko mengatakan, pada kondisi normal, piston akan mengkompres udara. Sementara ketika ada air yang masuk maka kompresinya bisa menjadi sangat besar karena perbedaan massa keduanya.
“Bila water hammer terjadi, maka lengan piston bisa bengkok, patah, blok mesin pecah dan sejenisnya, dampak dari kompresi di luar spesifikasinya,” ucap Eko.
Baca juga: Banjir di Banjaran Wetan Bandung, 500 KK Terdampak, 20 Rumah Rusak
5. Periksa oli
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, setelah mobil terendam banjir sebaiknya dilakukan pemeriksaan pelumas, apakah sudah tercampur air atau belum.
“Bila air sudah tercampur dengan oli, maka sebaiknya diganti sebelum mesin dihidupkan, pemeriksaan pelumas termasuk oli mesin, transmisi, gardan dan minyak power steering bila masih pakai,” ucap Hardi, belum lama ini.
Hardi mengatakan, bila oli sudah tercampur air, maka pelumasan menjadi tidak optimal. Dampaknya, komponen menjadi cepat aus, dan patah. Sehingga menyebabkan kerusakan mobil makin meluas.
Baca juga: Mulai Musim Hujan, Sekian Batas Aman Mobil Melewati Banjir
6. Bersihkan interior
Penanganan mobil pasca banjir yang tidak boleh diabaikan, menurut Nyoman adalah pembersihan interior.
“Karpet, jok dan sejenisnya, jangan dibiarkan basah terlalu lama, karena air banjir bisa mempercepat pertumbuhan kuman dan bakteri, sehingga bau apek akan muncul bila tidak segera dibersihkan,” ucap Nyoman.
Untuk memberikan pertolongan pertama, menurut Nyoman, interior bisa dibilas menggunakan air bersih, agar kotoran segera terbuang. Setelah itu segera lakukan perawatan di salon mobil atau bengkel yang memebrikan layanan sejenis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.