Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kakak Mantan Kapolri Badrodin Haiti, Pentingnya Selalu Waspada

Kompas.com - 24/10/2024, 14:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, terjadi kecelakaan fatal yang menimpa kakak mantan Kapolri Badrodin Haiti. Kecelakaan tersebut terjadi di jalan nasional di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (23/10/2024).

Pihak kepolisian menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi karena mobil yang dikendarai kakak Badrodin Haiti oleng ke kanan, ke jalur yang berlawanan arah. Mobil yang dikendarai kemudian menabrak truk yang melaju dari arah yang berlawanan.

Baca juga: Pilih Bus Pariwisata yang Aman, Manfaatkan Internet Soal Kecelakaan

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan mobil oleng ke kanan, bisa karena faktor pengemudi, faktor jalanan, atau faktor kendaraan.

Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan mobil terbalik.

"Pertama, faktor pengemudi, karena yang bersangkutan mengantuk. Ini sering terjadi pada pengemudi-pengemudi yang letih pada perjalanan jauh dan diperparah dengan koreksi setir yang berlebih karena kaget. Ini bahaya sekali, karena umumnya fatal jika terjadi di kondisi jalan dua arah dan tidak berpembatas," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, rata-rata kejadian tersebut melibatkan korban dari pihak lain. Kendaraan dari arah berlawanan terkadang tidak memiliki waktu untuk bereaksi atau menghindar.

Baca juga: Kecelakaan Bus Pariwisata Masih Terjadi, Apa yang Harus Dibenahi?

"Kedua, faktor jalan yang bumpy (tidak rata) membujur, sering kali ketika ban salah berpijak, maka setir seolah-olah ditarik seketika. Pada kondisi ini, jika pengemudi tidak waspada, merasa nyaman menyetir dengan satu tangan atau posisi tangannya tidak seimbang, maka reaksinya akan terlambat," kata Sony.

Ilustrasi kecelakaan bus dalam Tragedi Paiton 2003.() Ilustrasi kecelakaan bus dalam Tragedi Paiton 2003.

"Ketiga, faktor kendaraan yang rusak suspensinya dan jarang dicek, merasa masih normal-normal saja dan tidak kunjung diperbaiki, maka sensitivitas pengemudi akan menurun menyesuaikan kondisi tersebut," ujarnya.

Menurut Sony, pengemudi harus siap dalam kondisi-kondisi apa pun. Ada kondisi yang terukur dan tidak terukur. Dia mengatakan, kondisi yang tidak terukur ini datang tanpa rencana dan umumnya korban tidak siap.

"Jadi, waspada dengan segala kemungkinan terburuk dengan menerapkan lima langkah antisipasi. Menjaga kebugaran fisik dengan istirahat yang cukup. Jangan tunda-tunda perbaikan kendaraan yang mudah hilang keseimbangan," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau