Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Bus Pariwisata Masih Terjadi, Apa yang Harus Dibenahi?

Kompas.com - 21/10/2024, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini terjadi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata di daerah Pekalongan, Jawa Tengah. Video kecelakaannya ramai di Instagram, salah satunya diunggah akun Romansasopirtruck.

Berdasarkan keterangan di video tersebut, bus menabrak dua pengendara motor dan pembatas jalan sebelum akhirnya terbalik. Dugaannya bus alami masalah teknis karena terlihat kurang baik kondisinya.

Kecelakaan bus seperti ini memang kerap terjadi. Cuma seperti tidak ada perhatian dari pihak pemerintah mengenai kejadian yang berulang.

Baca juga: Intip Bus Agra Mas Pakai Bodi Avante Grand Captain

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Romansa Sopir Truck (@romansasopirtruck)

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, lagi-lagi penumpang jadi korban, pengalaman buruk yang terjadi berkali-kali karena kendaraan tidak sehat atau pengemudi yang tidak kompeten.

"Menurut saya ini PR besar pemerintah dalam hal ini petugas Dinas Perhubungan yang bertanggung jawab. Masyarakat seolah diedukasi untuk memilih transportasi yang aman dan benar, padahal pemerintah sedang cuci tangan dari tanggung jawab," kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (20/10/2024).

Baca juga: Daftar 28 Akses Gerbang Tol Dalam Kota yang Kena Ganjil Genap Jakarta


Bicara pemeriksaan kelayakan kendaraan penumpang, pemerintah memang kerap melakukan tapi saat ada libur nasional saja. Sedangkan kalau tidak ada acara apa-apa, terkesan membiarkan.

"Semua alat transportasi tanpa terkecuali harus aman, kalau enggak, kandangin," kata Sony.

Sony bilang, kalau kecelakaan seperti ini terus terjadi, apa fungsi dari uji KIR dan jembatan timbang? Seperti tidak ada dampaknya buat memberikan rasa aman ke masyarakat tentang bus yang aman buat jalan.

"Kalau investigasi kecelakaan pasti hasilnya itu-itu saja. Tapi mitigasinya abu-abu," kata Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau