SOLO, KOMPAS.com - Saat ini banyak mobil modern yang menggunakan transmisi matik Continuously Variable Transmission (CVT) karena memberikan pengalaman berkendara yang halus dan responsif, serta membantu mengoptimalkan konsumsi bahan bakar.
Namun, di balik kelebihan tersebut, muncul rumor yang menyebutkan bahwa sabuk baja atau steel belt CVT mudah putus, terutama pada merek Honda.
Menanggapi hal tersebut, Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, memang sabuk baja CVT beberapa mobil Honda mudah putus jika tidak dirawat dengan benar.
Baca juga: BYD e6 Bekas Taksi Blue Bird Dijual, Bisa Servis di Bengkel Resmi?
“Harus diakui steel belt CVT Honda, terutama HR-V, Jazz GK5, BR-V, dan Mobilio kurang kuat sehingga sering putus,” kata Iwan kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2024).
Meski begitu, Iwan menambahkan, steel belt CVT atau sabuk baja Honda akan lebih mudah putus jika dibarengi dengan perawatan yang tidak rutin.
“Untuk merawat sabuk baja CVT agar awet, caranya dengan rutin mengganti oli setiap 20.000 kilometer, dan kuras oli serta ganti filter tiap 40.000 kilometer,” kata Iwan.
Baca juga: Manfaatkan Fitur Hyptec HT Perjalanan Jakarta-Bogor
Dengan perawatan yang baik, pelumasan akan optimal sehingga dapat mengurangi gesekan antara komponen, dan usia pakai sabuk baja CVT bisa lebih lama.
Selain itu, Iwan juga mengatakan, beberapa mobil terutama CVT Honda sering mengalami steel beltnya putus akibat salah pemakaian.
Sehingga penting untuk mengemudikan mobil CVT dengan baik dan benar, supaya kinerja dan umur pakai transmisi terjaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.