JAKARTA, KOMPAS.com – Inreyen motor adalah proses penting yang harus dilakukan setelah pembelian sepeda motor baru. Proses inreyen membantu mesin beradaptasi dengan berbagai komponen yang ada.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa mesin dan komponen motor dapat berfungsi dengan optimal dan memiliki umur pakai yang lebih lama.
Dengan mengikuti prosedur inreyen yang tepat, pengendara dapat mencegah kerusakan dini pada mesin akibat penggunaan yang tidak sesuai.
Baca juga: Toyota Alphard Bekas Silver Bird Dijual mulai Rp 400 Jutaan
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, mengatakan, masa inreyen untuk sepeda motor baru tetap perlu dilakukan untuk memaksimalkan performa dan menjaga kondisi komponen kendaraan.
Meski sekarang teknologi terus berkembang, perlu tetap melakukan inreyen ketika sepeda motor baru Honda diantar ke konsumen untuk pertama kalinya.
Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala ketika digunakan.
Baca juga: Toyota Pamer Hilux Rangga Versi SUV 7-Penumpang, Sudah Bisa Dipesan
“Untuk setiap sepeda motor baru Honda tentunya akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen,” ujar Wahyu, dalam keterangan resmi, Rabu (16/10/2024).
“Namun alangkah lebih baiknya konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah terjadinya kerusakan komponen,” kata dia.
Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan dapat segera beradaptasi dengan sepeda motor baru Honda.
Baca juga: Truk Sound Horeg dengan Speaker Besar Coba Rusak Lampu Jalan
Baik itu dari sisi posisi berkendara, handling, pengereman dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.
“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memakan waktu lebih bagi konsumen, tapi hal ini harus tetap dilakukan,” kata Wahyu.
Berikut ini panduan melakukan inreyen sepeda motor:
1. Kecepatan Kendaraan Stabil
Konsumen disarankan tidak memacu sepeda motor barunya dengan maksimal ketika digunakan selama 500 km pertama dengan maksimal kecepatan 50 Kpj. Putaran mesin juga disarankan tidak terlalu tinggi di masa inreyen sehingga komponen mesin akan tetap terjaga.
Baca juga: Jenis Mobil Matik yang Kerap Putus Belt CVT
2. Hindari Berkendara Ekstrem Terutama Ketika Kondisi Jalan Basah atau Licin