Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kustomfest 2024 Sindir Para Plagiat Karya

Kompas.com - 06/10/2024, 10:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mengangkat tema Lucky 13 Rollin, Indonesia Kustom Kulture Festival atau Kustomfest 2024 resmi berlangsung di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.

Selain menghadirkan ratusan motor-motor kustom hasil karya dari para builder lokal yang berhasil terpilih masuk ke dalam lantai pameran, ada sajian hal menarik lain pada panggung utama.

Terdapat poster unik yang bertemakan sindiran atau satire, untuk para plagiat yang gemar menjiplak karya modifikasi atau lainnya dan telah dianggap sebagai sebuah kewajaran.

Baca juga: RE Super Meteor 650 Bagger Tradisional Tampil di Kustomfest 2024

Menurut Direktur Kustomfest Lulut Wahyudi, keberadaan poster tersebut bukan sekadar sindiran, tapi merefleksikan keresahan dari para penggiat kustom kulture di dunia otomotif soal kebiasaan plagiat yang gemar melakukan copy paste dari sebuah karya.

Kustomfest 2024KOMPAS.com/STANLY RAVEL Kustomfest 2024

"Dalam penciptaan karya saat ini banyak orang yang berfikir instan, tak perlu berpanjang-panjang buka handphone liat sosial media, ada yang bagus, tinggal copy saja. Padahal membuat sebuah motor kustom dengan cara itu belum tentu cocok untuk kita," ujar Lulut di JEC, Yogyakarta, Sabtu (5/10/2024).

Sekarang ini, lanjut Lulut, tren latah, mereplika, meng-copy, bahkan menjiplak saat ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa.

Baca juga: Upaya Regenerasi Pelaku Kreatif Pinstripe di Kustomfest 2024

Untuk memberikan kesadaran terkait membangun soal karya dan menyuarakan keresahan tersebut, dituangkan dalam poster satier pada gelaran Kustomfest ke-13.

"Kami dengan poster-poster santai versi Kustomfest ingin membangun kesadaran. Bila hanya hanya meng-copy, mereplika, dan menjiplak itu bukan berkarya, itu hanya plagiator dan berikutnya akan melahirkan plagiator-plagiator," katanya.

Kustomfest 2024KOMPAS.com/STANLY RAVEL Kustomfest 2024

Lulut menjelaskan, dari panggung Kustomfest, pihaknya ingin membangun kesaradaran jangan sampai meng-copy sebuah karya, tapi haru bangga dengan karya yang dibuat sendiri.

"Itu bicara karya, apalagi (meng-copy) event, itu lebih tidak bagus lagi," kata Lulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau