Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal APAR buat Padamkan Motor Marquez, Sirkuit Mandalika Sudah Penuhi Aturan FIM

Kompas.com - 30/09/2024, 16:17 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez menyebutkan bahwa marshal pada MotoGP Indonesia 2024 telah menyemprotkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang salah. Padahal, Pertamina Mandalika International Circuit sudah memenuhi aturan FIM.

Pada balapan utama di Sirkuit Mandalika yang digelar Minggu (29/9/2024), Marquez mengalami kegagalan mesin hingga mengakibatkan motornya terbakar.

Marshal berhasil memadamkannya, tapi pebalap Gresini Racing tersebut mengatakan bahwa APAR yang digunakan salah dan malah membuat motornya menjadi benar-benar rusak.

Baca juga: MGPA Bantah Salah Pakai APAR Saat Padamkan Motor Marquez yang Terbakar

Eddy Saputra, Deputy Olahraga Sepedamotor IMI Pusat dan anggota FIM CCR, mengatakan, Pertamina Mandalika International Circuit sudah memenuhi aturan FIM untuk melaksanakan kegiatan balap MotoGP dan sudah mendapatkan homologasi Grade A pada hari Kamis (26/9/2024).

"Untuk mendapatkan homologasi ini dilakukan track inspection yang dilakukan oleh pihak promotor (Dorna Sports), Race Direction (Loris Capirossi), FIM Safety Officer (Tome Alfonso) Race Director (Mike Webb), serta perwakilan IMI dan manajemen MGPA," ujar Eddy, dalam keterangan resminya.

"Homologasi Grade A dikeluarkan dengan persetujuan MotoGP Steward Panel, yakni Freddie Spencer, Andres Somolinos, yang mengatur semua hal berkaitan dengan kondisi sirkuit, serta perangkat dan fasilitas pendukungnya," kata Eddy.

Tim yang melakukan inspeksi sehingga Sirkuit Mandalika mendapatkan homologasi GradeDok. MGPA Tim yang melakukan inspeksi sehingga Sirkuit Mandalika mendapatkan homologasi Grade

Baca juga: Motor Marquez Rusak Total gara-gara APAR yang Digunakan Salah

Eddy menambahkan, sesuai dengan aturan FIM Standard of Circuit tahun 2024, mengenai aturan penggunaan peralatan di sirkuit MotoGP, bahwa diutamakan dua unit APAR dengan tipe ABC Powder masing-masing 6 kg di semua pos marshal.

Lalu, disarankan juga ada APAR jenis busa AFFF di beberapa pos marshal. Kemudian, disarankan juga ada APAR tipe CO2 yang khusus indoor yang disiapkan di depan pit, karena penggunaan terbaik untuk di dalam ruangan tertutup.

"Jika ada motor yang terbakar di dalam trek, maka otomatis petugas marshal akan menyemprotkan APAR yang berbentuk powder. Jadi, tidak ada yang salah dengan dengan petugas marshal dan Pertamina Mandalika International Circuit," ujar Eddy.

Motor Marc Marquez terbakar di MotoGP Indonesia 2024x.com.motogp Motor Marc Marquez terbakar di MotoGP Indonesia 2024

"Dalam kasus terbakarnya motor Marquez, pimpinan lomba dan safety officer juga sudah menghubungi tim Gresini untuk menanyakan keluhannya dan sekaligus memberikan penjelasan tentang prosedur ini. Mereka bukanlah tim yang baru di MotoGP, sehingga pasti mereka mengerti mengenai prosedur yang FIM keluarkan," kata Eddy.

Menurut Eddy, Marc Marquez sebagai pebalap dari Tim Gresini Racing mungkin sangat memperhatikan mengenai faktor finansial tim yang dinaungi. Mengingat besarnya biaya yang akan dikeluarkan tim untuk memperbaiki motornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau