Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMW Indonesia Pastikan Gejolak di Eropa Tidak Sampai ke Tanah Air

Kompas.com - 19/09/2024, 08:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif Eropa kini sedang menghadapi gejolak yang cukup signifikan usai kehadiran sejumlah merek mobil listrik asal China sebagai kompetitor baru.

Dilansir Reuters, kondisi terkait lantas membuat kendaraan listrik yang terjual lebih sedikit dari prediksi. Sehingga, pabrikan harus memangkas jumlah produksinya, termasuk BMW.

Pada waktu bersamaan, produsen mobil premium asal Jerman ini juga tengah menghadapi tantangan terkait sistem pengereman Continental yang akhirnya berdampak pada proyeksi margin keuntungan di 2024.

Baca juga: CATL Pamer Baterai Teknologi Baru, Usia Pakai 15 Tahun dan 1,5 Juta Km

BMW i5 Touring resmi meluncurdok.BMW BMW i5 Touring resmi meluncur

Kendati demikian, Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'Tania memastikan gejolak global tidak akan berdampak pada operasional maupun suplai kendaraan di Tanah Air.

"Sebab sampai saat ini alokasinya untuk Indonesia masih tercukupi. Kita tidak melihat bahwa stok yang mungkin sedang banyak di Eropa membuat suplai menumpuk," katanya di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

"Perencanaan yang kita buat pun bukan hanya dalam waktu dekat tapi sudah dari beberapa tahun ke belakang. Kita selalu membuat suatu planning dengan jarak jauh," ucap Jodie.

Artinya, kecil kemungkinan terjadinya lonjakkan suplai kendaraan listrik BMW yang secara tiba-tiba di Tanah Air.

"Kita akan selalu make sure jumlah kendaraan yang dibutuhkan sudah mencukupi," kata Jodie.

Terkait dengan persaingan kendaraan listrik setelah hadirnya merek asal China, dirinya menanggapi bahwa sebenarnya hal tersebut dapat berdampak positif terhadap daya beli masyarakat.

Baca juga: BMW i5 Touring Resmi Sapa Milyarder Indonesia

Peluncuran BMW i5 Touring di Indonesia, Rabu (18/9/2024).KOMPAS.com/Ruly Kurniawan Peluncuran BMW i5 Touring di Indonesia, Rabu (18/9/2024).

Apalagi, Indonesia yang sekarang masih menjadi early adopter untuk segmen atau produk kendaraan ramah lingkungan.

"BMW sudah beroperasi selama 108 tahun dan kita sudah banyak sekali menghadapi krisis, kompetisi di pasar. Kita bisa katakan, kompetisi itu tidak melulu berdampak negatif," kata dia.

"Dengan adanya kompetisi ini, mendorong BMW untuk bisa menghadirkan yang lebih lagi. Lebih inovatif lagi," ucap Jodie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau