JAKARTA, KOMPAS.com - Dua tahun belakangan pabrikan asal China ekspansi besar-besaran ke Indonesia. Selain pilihan konsumen jadi beragam, terjadi perang harga terutama di segmen mobil listrik.
Menanggapi hal tersebut, Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia mengatakan, pihaknya tidak ingin masuk ke area tersebut karena ada cara lain yang bisa dilakukan.
Baca juga: Honda dan Mitsubishi Kerja Sama Bisnis Penyewaan Baterai EV
"Kami melihatnya itu penempatan dari posisi merek, untuk Chery sendiri kami tidak dan tidak akan main ke sana," ujar Rifkie kepada Kompas.com, di Cikarang, Jawa Barar, Selasa (26/6/2024).
"Bagaimana caranya yaitu dengan memberikan benefit (keuntungan) yang lebih ke konsumen dan itu berguna dan dibutuhkan konsumen," ujarnya.
Rifkie memberi contoh, di segmen mobil listrik yaitu Chery Omoda E5, pihaknya tidak melakukan promo yang sifatnya memotong harga melainkan menghadirkan varian dengan fitur yang dicari konsumen.
Terbuki katanya, sesuai data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan Omoda E5 per Mei 2024 bisa mengalahkan merek lain yang lebih dulu eksis.
Baca juga: Capaian Positif Canter Bus Fuso
"Misalnya di level EV ada price war, dengan Omoda E5 kami percaya diri karena dari hasil penjualan kami memimpin terus selama berapa bulan," ujarnya.
"Tapi kami perlu menjaga karena itu kami perlu produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Seperti misalkan ada permintaan Omoda E5 interior hitam dong jadi kami kasih," katanya.
Sesuai data per Mei 2024, Omoda E5 menempati peringkat pertama atau terlaris dengan penjualan 755 unit. Jumlah tersebut hampir baik dua kali lipat dari bulan sebelumnya sebesar 410 unit.
Baca juga: Dapat Tilang Poin Maksimal, SIM Dicabut Berdasarkan Putusan Pengadilan
Peringkat kedua, diisi Wuling Cloud EV yang mencatatkan angka penjualan 452 unit. Sedangkan di posisi ketiga ditempati MG 4 EV dengan total penjualan 330 unit.
Rifkie mengatakan, fitur juga bisa jadi alat penarik minat konsumen. Pabrikan tinggal menyesuaikan fitur untuk menyesuaikan dengan kemampuan konsumen.
"Kemudian permintaan fitur, daripada kami buang (biar harga murah) kami coba kasih fitur yang lebih berguna," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.