Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Mula Lampu Sein Punya Julukan Riting

Kompas.com - 01/03/2024, 10:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lampu sein merupakan piranti wajib di kendaraan modern. Lampu sein berfungsi alat komunikasi kepada pengendara lain di jalan, untuk memberitahu arah pengemudi akan belok.

Kenyataannnya, di Indonesia tak semua orang menggunakan kata lampu sein atau sein, ada juga yang menggunakan kata riting. Meski arti dan maksud tujuannya sama asal usul keduanya ditengarai berbeda.

Baca juga: Wuling Tawarkan Beragam Promo Menarik di BCA Expoversary 2024

Kata sein diserap oleh masyarakat Indonesia dari bahasa Inggris, yaitu sign yang berarti tanda. Adapun riting, menurut GridOto, adalah bahasa Jawa untuk sein yang diserap dari bahasa Belanda, yaitu richting yang berarti arah.

Lampu sein mobil- Lampu sein mobil

Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu mengatakan, dia pernah bertanya kepada salah satu senior di kepolisian dan mengatakan, riting memang berasal dari bahasa Belanda.

"Riting yang saya tahu ialah sumber dari polisi, saya pernah tanya ke ke polisi dan itu memang dari bahasa Belanda, tapi saya memang belum mengecek ya, yang saya tahu polisi yang bilang ke saya itu sangat kompeten," ujar Jusri kepada Kompas.com, Kamis (29/2/2024).

Jusri menerangkan, adapun penyebutan lampu sein memang diserap dari bahasa Inggris yang memiliki arti lampu penunjuk arah.

"Lampu sein itu kan (awalnya bunyinya) sign jadi sein, itu malah dari Inggris. Tapi maksudnya ialah sign indicated atau sign indicator, karena itu jadinya lampu sein yaitu tanda dari lampu indikator," ujar Jusri.

Baca juga: Cara Benar Belok Naik Motor di Jalan Licin

Sudah menjadi rahasia umum bahwa wanita suka salah memberi kode lampu sein. Meski terlihat sepele tapi membingungkan pengendara lain di depan atau belakangnya. 
Foto: Tangkapan layar Sudah menjadi rahasia umum bahwa wanita suka salah memberi kode lampu sein. Meski terlihat sepele tapi membingungkan pengendara lain di depan atau belakangnya.

Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, main dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta-Tangerang, mengatakan, saat ini masih ada beberapa daerah yang lebih populer menggunakan kata riting daripada sein.

"Riting biasanya disebut di beberapa daerah mas, misalnya di daerah Sumatera (Medan dan Aceh) rata-rata mereka masih menyebutnya riting bukan sein," katanya.

"Padahal artinya sama saja yaitu lampu isyarat berbelok namun pada umumnya di daerah sana jarang sekali menyebut lampu sein padahal bahasa umumnya adalah lampu sein," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau