Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Skandal Keselamatan, Kerugian Daihatsu Ditaksir Tembus Rp 10,8 Triliun

Kompas.com - 29/12/2023, 18:21 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Skandal manipulasi tes tabrak yang dilakukan oleh Daihatsu berdampak secara global. Bahkan, kerugiannya ditaksir mencapai 100 miliar yen atau sekitar Rp 10,8 triliun.

Daihatsu sudah mengumumkan untuk menahan pengiriman mobilnya ke negara mana pun. Kondisi ini membuat Toyota Motor menghadapi penutupan pabrik dan kompensasi kepada para pemasok.

Baca juga: Imbas Skandal, Toyota-Daihatsu Kasih Kompensasi ke Pemasok

Produsen mobil ini telah menghentikan semua produksi di Jepang tanpa jadwal untuk memulai kembali. Meskipun, sebagian besar pengiriman di Indonesia dan Malaysia telah dilanjutkan.

Ilustrasi produksi mobil di pabrik Daihatsu.KOMPAS.com / FEBRI ARDANI Ilustrasi produksi mobil di pabrik Daihatsu.

Selain kehilangan penjualan, Daihatsu akan bernegosiasi secara individual dengan para pemasok untuk memberikan kompensasi kepada mereka atas hilangnya pendapatan akibat penghentian produksi. Selain itu, Daihatsu juga sedang mempertimbangkan bantuan untuk diler-diler kecil yang tidak dapat menjual mobil-mobil Daihatsu yang baru.

Kompensasi ini diperkirakan akan memakan biaya yang besar. Daihatsu juga harus mengeluarkan biaya untuk investigasi dan tes keselamatan tambahan.

Baca juga: Soal Skandal, Kemenhub Akan Lakukan Uji Sampling Mobil Toyota-Daihatsu

"Tergantung pada skala kompensasi, kerugian Daihatsu dapat mencapai 100 miliar yen atau lebih," kata Seiji Sugiura, di Tokai Tokyo Research Institute, dikutip dari Asia.nikkei.com, Jumat (29/12/2023).

Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).Febri Ardani/KompasOtomotif Jalur produksi Toyota All-New Kijang Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indoneisa (TMMIN) di Karawang I, Senin (16/11/2015).

Daihatsu melaporkan laba operasional konsolidasi sebesar 141,8 miliar yen dan laba bersih 102,2 miliar yen pada tahun fiskal 2022. Jika dampak dari skandal ini mendorong laba konsolidasi ke zona merah, maka itu akan menandai kerugian pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir.

Skandal serupa dialami Hino Motors yang ketahuan memalsukan data emisi dan efisiensi bahan bakar. Hino Motors melaporkan kerugian bersih sebesar 117,6 miliar yen pada tahun fiskal lalu setelah skandal ditemukan. Mitsubishi Motors mencatat kerugian bersih sebesar 198,5 miliar yen pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017 di tengah pengungkapan data penghematan bahan bakar palsu.

Daihatsu membuat kendaraan di Jepang dan di luar negeri untuk Toyota, Subaru dan Mazda Motor. Perusahaan ini memainkan peran penting dalam strategi Toyota untuk mobil kecil di Jepang dan mobil kompak di pasar negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau