Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Optimistis Penjualan Mobil Tahun Depan Tembus 1,1 Juta Unit

Kompas.com - 13/12/2023, 14:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Astra Motor (TAM) meyakini penjualan kendaraan roda empat tahun depan melebihi angka 1,1 juta. 

Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di sela-sela media gathering yang berlangsung di Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

“Sebenarnya kalau kita bandingkan Thailand itu produksi 1,8 juta,1 juta nya ekspor 800.000 domestik. Indonesia tahun lalu 1,1 juta (domestik), ekspornya sekitar 300.000-an, 1,4 juta dan 1,8 juta itu dekat ekspor produksi domestik kita, jadi sudah unggul, tinggal produksinya. Jadi hanya beda 400.000 kalau kita lihat,” kata Bob.

Baca juga: Banderol Hatchback Bekas per Desember 2023, Jazz mulai Rp 45 Jutaan

Menurut Bob, untuk mencapai angka tersebut, perlu adanya relaksasi pajak kendaraan dari pemerintah, seperti yang dilakukan oleh negara tetangga, Thailand.

Ilustrasi penjualan mobil. sold out artinya, sold out adalah, arti sold out adalahNikkei Ilustrasi penjualan mobil. sold out artinya, sold out adalah, arti sold out adalah
“Saya rasa perlu ada relaksasi dari pemerintah agar industri kita itu bisa unggul. Bisa pimpin pasar sekaligus bisa memengaruhi investasi ke depan, kalau kita produksinya nomor dua terus yang mungkin investor akan larinya bukan ke Indonesia, jadi penting sekali bagi kita untuk ambil alih kepemimpinan bukan hanya pasar domestik,” ucap Bob.

Untuk diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan pada Januari-November menurun 2,3 persen dari satu tahun sebelumnya menjadi 942.686 unit (wholesales).

Baca juga: Mekanisme Sistem Ganti Baterai Volta 401, Terasa Praktis

Kendati demikian, Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara yakin masih ada harapan agar target dimaksud tercapai. Sebab, dalam kondisi yang sama, lembaga keuangan sudah kembali membaik usai adanya pengetatan pembelian kredit di awal kuartal IV-2023.

Sebab, menurutnya, pada September-Oktober 2023 lembaga keuangan melakukan pengetatan karena adanya kenaikan interest rate atau nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang begitu tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau