JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara ketika cuaca panas memiliki dampak signifikan terhadap konsentrasi pengemudi, hal ini menyebabkan kondisi yang menantang dan mempengaruhi kenyamanan.
Suhu yang tinggi juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, sehingga pengemudi mungkin lebih rentan terhadap distraksi dan kelelahan.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, suhu yang panas bisa berdampak kepada pengemudi motor.
Baca juga: Jangan Lupa Pantau Oli Motor Ketika Cuaca Panas
“Cuaca panas bagi pengemudi mobil kurang berpengaruh, karena rata-rata kan mobil ber-AC. Tapi untuk pengendara motor sangat besar pengaruhnya,” ungkap Sony kepada Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).
“Panas yang tembus 30 hingga 40 derajat Celcius memang membuat dehidrasi, cairan di dalam tubuh terkuras dan konsentrasi bisa drop, bahkan bisa berujung heatstroke” kata Sony.
Selain itu, Sony juga memberikan saran untuk bisa mengelola perjalanan dengan baik ketika cuaca panas.
Baca juga: Bisa Cek Stiker Ini Agar Helm Tidak Tertukar
“Bisa disiasati dengan pemilihan gear yang tepat dan journey management yang benar,” ungkap Sony.
Perlu diketahui, gear yang tepat disini berarti memilih alat yang sesuai dan cocok untuk digunakan ketika berkendara. Serta journey management, yakni perencanaan dan pengelolaan perjalanan secara efektif.
“Sering minum air putih, pakai jaket yang tidak menyerap keringat atau panas, menggunakan helm half face dan istirahat secara berkala selama perjalanan,” jelas Sony.
Menurut Sony, berhenti sejenak untuk istirahat bisa membantu merefresh tubuh, sehingga keselamatan mengemudi tetap aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.