Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2023, 17:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengharum kabin atau parfum mobil dituding menjadi salah satu penyebab utama AC mobil berbau. Bahan kimianya disebut membuat evaporator mudah berlendir sehingga timbul jamur atau lumut.

Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, sudah sering memberikan edukasi ke pelanggan untuk berhenti menggunakan pengharum ruangan berjenis itu.

Baca juga: Indonesia Tidak Beda-bedakan Investor Kendaraan Listrik

Harus diakui mayoritas pemilik mobil tidak fokus dalam merawat AC mobil. Perawatan biasanya hanya dilakukan di bengkel resmi saat servis berkala, dan datang ke bengkel saat AC tidak dingin.KOMPAS.com/Gilang Harus diakui mayoritas pemilik mobil tidak fokus dalam merawat AC mobil. Perawatan biasanya hanya dilakukan di bengkel resmi saat servis berkala, dan datang ke bengkel saat AC tidak dingin.

"Kalau pakai itu (pengharum) dibuang saja. Kita sebetulnya tidak pernah tahu, misal kita parkir di bawah terik matahari di kabin panas ada proses kimia di mana cairan itu menguap yang kita tidak tahu akan menempel di mana," katanya kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (6/9/2023).

Sebagai gantinya kata Yudho, pemilik mobil bisa menggunakan pewangi alami dengan memakai bahan-bahan yang biasa ditemukan sehari-hari.

"Kalau saya sarankan pewangi yang natural. Misalnya biji kopi, kan banyak yang jual sekarang itu bukan kimiawi memang biji kopi atau yang tradisional punya pandan, rajang kemudian taruh di bawah jok. Natural," kata Yudho.

Baca juga: Jadwal Penutupan Jalan di Jakarta Sore Ini karena KTT ASEAN 2023

Salah satu keunggulan yang kerap digaungkan pemilik mobil diesel yaitu Air Conditioner (AC)  mobil yang lebih dingin ketimbang mobil bensin.KOMPAS.com/Gilang Salah satu keunggulan yang kerap digaungkan pemilik mobil diesel yaitu Air Conditioner (AC) mobil yang lebih dingin ketimbang mobil bensin.

Yudho mengatakan, selain membuat AC berbau penggunaan pengharum ruangan secara masiff bisa berdampak pada kesehatan pengemudi dan penumpang di dalam mobil.

"Sebetulnya yang lebih dikhawatirkan itu masalah kesehatan. Jangan dikira itu tidak pengaruh di badan kita, ke paru-paru, waktu panas kemudian kita masuk ke mobil. Jangankan itu material pembentuk dasboard itu juga ada kimianya," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com