JAKARTA, KOMPAS.com - Ada anggapan ketika motor biasa diisi bensin dengan oktan 90 atau Pertalite, sesekali coba pakai varian yang lebih tinggi, seperti RON 92 atau RON 98.
Ada anggapan, sesekali mengisi bensin motor dengan oktan yang lebih tinggi dari biasanya bisa membersihkan kerak yang ditinggalkan di ruang mesin. Tapi apakah benar anggapan tersebut?
Aries Mandala, Kepala Bengkel AHASS Pelangi Prima Mandiri mengatakan, gonta-ganti jenis BBM jadi lebih tinggi oktannya sebenarnya tidak disarankan.
Baca juga: Biar Motor Lolos Uji Emisi, Perhatikan BBM yang Dipakai
"Mesin enggak akan bohong, dia kompresi berapa, harusnya minum (pakai) apa, kalau selang-seling tetap saja ada karbon (yang mengendap)," ucap Aries kepada Kompas.com, Senin (4/9/2023).
Biasanya, kerak yang ada di ruang mesin disebabkan BBM yang oktannya lebih rendah dari yang direkomendasi sesuai kompresi. Biasanya jenis tersebut terbakar duluan, sehingga mengumpulkan kerak di mesin.
"Enggak akan bisa hilang (karbon), harus kita bongkar dan bersihkan," kata Aries.
Baca juga: Recall Motor Suzuki, Konsumen Ditunggu di Bengkel Resmi
Apalagi kalau misal memakai BBM dengan kadar oktan lebih tinggi dari yang disarankan, tidak menyelesaikan tumpukan karbon di mesin. Oktan yang lebih tinggi, biasanya punya titik bakar lebih panas, jadi kadang malah keluar lagi karena tidak terbakar.
"Misal Vario, isinya (Pertamax) Turbo atau apa, tetap dia enggak akan kebakar semua, karena enggak sesuai (kompresi)," kata Aries.
Jadi lebih baik memang cek spesifikasi dari mesinnya, lihat rasio kompresinya. Biasanya kalau di atas 1:10, sudah disarankan untuk diisi dengan BBM RON 92, pas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.