Upaya Honda Melestarikan Tenun Indonesia dalam Otomotif

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 dengan sesuatu yang berbeda. Para wiraniaga Honda dibekali seragam spesial.

Seragam beraksen tenun ikat ini dinamakan Anantya Karana. Seragam ini merupakan hasil kolaborasi antara HPM dengan desainer pakaian Didiet Maulana, bersama Sarupa by IKAT Indonesia.

Baca juga: Sepekan Meluncur, Pemesanan All New Honda CR-V Tembus 840 Unit

Motif tenun ikat ini terinspirasi dari warisan kebudayaan Indonesia yang juga sekaligus menggambarkan nilai-nilai dari Honda.

Dok. HPM Wiraniaga Honda pakai seragam baru, hasil kerja sama dengan desainer Didiet Maulana

Seragam beraksen tenun ikat ini tidak hanya digunakan pada saat GIIAS 2023. Nantinya, seragam ini juga akan digunakan oleh para wiraniaga Honda di seluruh diler di berbagai daerah untuk memberikan rasa bangga atas budaya Indonesia.

Yessy Anastasia, PR and Event Dept. Head PT HPM, mengatakan seragam baru dengan aksen tenun ikat memiliki makna yang mendalam bagi Honda dan memberikan kepercayaan diri bagi wiraniaga untuk dapat melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Honda Kasih Tambahan Garansi 2 Tahun, Khusus di GIIAS 2023

"Seragam ini juga merepresentasikan filosofi ‘Three Joys’ dari Honda yang salah satunya adalah kesenangan untuk menjual produk-produk Honda,” ujar Yessy, dalam keterangan resminya.

Dok. HPM Wiraniaga Honda pakai seragam baru, hasil kerja sama dengan desainer Didiet Maulana

Didiet Maulana, Founder and Director IKAT Indonesia, mengatakan, desain tenun ikat Anantya Karana merupakan sebuah alur cerita yang menggambarkan nilai-nilai dari Honda yaitu kepercayaan, keamanan dan kenyamanan.

"Desain ini terinspirasi dari kebudayaan Indonesia dan Jepang yang mengilustrasikan keramahan yang Honda tunjukkan dalam setiap pelayanannya,” kata Didiet.

Anantya Karana dalam bahasa Sansekerta memiliki makna berkomitmen untuk bekerja sama melalui berbagai kesenangan dengan pelanggan. Motif tenun ikat Anantya Karana terinspirasi dari motif batik Kawung yang memiliki makna menjadi manusia yang bermanfaat untuk masyarakat.

Motif ini juga terinspirasi dari motif Shippou yang bermakna kesejahteraan dan keharmonisan serta bunga sakura yang bermakna keindahan hidup dan penuh harapan.