JAKARTA, KOMPAS.com - Mengalami pecah ban mobil saat di jalan tol jadi momok menakutkan bagi pengendara. Pasalnya, bila tidak siap atau tak tahu cara menangani kondisi tersebut, dampaknya akan sangat fatal.
Kejadian pecah ban saat di jalan tol sampai saat ini masih kerap terjadi, terbaru dialami aktor Jordi Onsu ketika melewati ruas Tol Cipali, Jawa Barat.
Dalam unggahan di media sosial, Jordi menceritakan ban belakang sebelah kanan BMW X7 yang ditumpanginya pecah saat perjalanan. Kondisi tersebut membuat mobil hilang kendali sampai menabrak pembatas jalan.
Baca juga: Penampakan SUV Baru Mitsubishi, Bagian Depan Mirip dengan Konsepnya
Meski semuanya selamat, tapi Jordi menceritakan ada tiga ban yang pecah dalam waktu bersamaan saat kejadian pada 29 Juli 2023 lalu.
“Lumayan sampai zig zag keplanting kanan kiri. Untungnya @zaelani_1995 bawanya lagi santai sekitar 85-90 km/jam. Airbag enggak keluar karena hantaman kiri kanan samping," tulis Jordi pada Instagram storynya @jordionsu, Senin (31/7/2023).
Masalah pecah ban mobil saat berkendara sudah kerap dibahas redaksi. Ada banyak faktor yang menyebabkan kejadian tersebut, baik internal atau eksternal.
Untuk eksternal atau faktor dari luar biasa disebabkan ketika mobil melindas benda tajam atau keras dalam kecepatan tertentu yang membuat karet bisa pecah.
"Hal lainnya yang bisa menyebabkan ban pecah yakni menabrak benda keras dengan posisi kurang angin, membuat benang pada dinding ban putus. Pada akhirnya ban bisa pecah," ucap On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal (Tbk) Zulpata Zainal kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca juga: Modus Kriminal Teriaki Ban Mobil Kempis Terulang Lagi, Targetnya Wanita
Meski ada kemungkinannya, tapi banyak kejadian pecah ban justru dikarenakan faktor internal. Paling sering karena pengendara yang lalai dalam melakukan pengecekan kondisi ban mobil.
Contoh paling sepele tapi kerap dilupakan adalah masalah tekanan udara. Perlu diketahui, tekanan udara yang kurang jadi penyebab utama pecahnya ban mobil ketika digunakan.
Karena itu, penting bagi pengendara memperhatikan kondisinya secara rutin karena sudah menjadi bagian dari bentuk perawatan. Pastikan tekanan udara sesuai standar pabrikan.
"Ban bisa pecah dan paling sering akibat kurang tekanan udara atau karena memikul bobot yang berlebihan, inilah musuh utama ban tekanan angin yang kurang atau equivalent dengan kelebihan bobot," kata Zulpata.
Baca juga: Ini Potensi Masalah Steering Tie Rod pada Suzuki S-Presso
Selain itu, akibat permukaan ban yang ternyata sudah aus atau menipis. Dalam kondisi tersebut, bila dipaksakan membawa beban serta digunakan terus menerus, menurut Zulpata bisa menyebabkan pecahnya ban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.