KLATEN, KOMPAS.com - Mobil tua bangka (motuba) merupakan analogi kendaraan lansiran tahun produksi lawas. Itu sebabnya, ada penyesuaian dalam penggunaan oli mesin bila memang dibutuhkan.
Secara logika, komponen mesin terbuat dari logam bilamana dipakai secara terus menerus maka gaya gesek akan lebih banyak sehingga ada peluang terjadi keausan.
Atas dasar perhitungan itulah, sebagian masyarakat beranggapan bahwa motuba membutuhkan oli khusus atau lebih kental dari standarnya.
Baca juga: Pengguna Motuba Pemula Wajib Dekat dengan Komunitas
Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, perlu atau tidaknya dilakukan penggantian oli mesin yang lebih kental tergantung dengan kondisi mobil tua tersebut.
“Harus ada alasan, kenapa viskositas oli mesin perlu dinaikkan, yang paling tepat ya sesuai kebutuhan mesin, lebih kental kemungkinan sebagai langkah preventif saja,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/7/2023).
Dia mengatakan oli mesin yang lebih kental memiliki oil film yang lebih tebal, sehingga dapat menjadi solusi ketika jantung pacu mobil tua sudah bunyi agak kasar.
Baca juga: Ini Penyebab Nyala Lampu Utama Motuba Redup
Mesin memang membutuhkan oli yang sesuai dengan kondisinya. Bila komponen masih baru akan cenderung memiliki tingkat presisi yang lebih tinggi sedangkan semakin sering dipakai maka bisa saja terjadi keausan.
“Bisa sebagai solusi ketika mesin mulai bunyi agak kasar, karena oli mesin yang lebih kental bisa melindungi mesin lebih baik, agar celah olinya lebih terlapisi lagi, namun dampaknya tarikan mesin bisa menjadi lebih berat,” ucap Ibrohim.
Dampak tersebut menurut Ibrohim bila pengguna belum menemukan oli mana yang paling cocok dengan mesin. Akibatnya, kekentalan oli akan menghambat komponen mesin yang masih cukup presisi.
Baca juga: Apa Benar Merawat Motuba Lebih Mudah dan Murah?
Dia juga mengatakan selain mengubah spesifikasi pelumas menjadi lebih kental bisa juga dengan menggantinya dengan oli mineral.
“Oli mineral lebih kental, tapi mencarinya di era sekarang agak susah, kebanyakan semi atau full sintetis, padahal yang viskositasnya kental biasanya oli mineral,” ucap Ibrohim.
Jadi, penggantian oli mesin dengan yang lebih kental tidak diperlukan bila tidak ada alasan tertentu. Saran tersebut muncul hanya sebagai langkah antisipasi secara umum saja agar komponen mesin tetap terlindung seiring bertambahnya usia mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.