Mau Pasang Sunroof pada Mobil, Pilih OEM atau Aftermarket?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada beberapa bagian atap mobil mewah, terkadang tersemat perangkat kaca yang bisa memberikan pemandangan langit lebih leluasa.

Perangkat yang bisa dibuka dan ditutup secara elektrik ini kerap disebut sunroof. Namun, ada juga jenis lainnya seperti moonroof dan panoramic roof.

Banyak cara untuk memasang sunroof, moonroof atau panoramic roof. Selain membeli baru, banyak juga bengkel modifikasi yang menjual bekas Original Equipment Manufacturer (OEM) atau aftermarket.

Baca juga: Saat di Kapal Feri, Penumpang Wajib Turun dari Bus

Avudt, pemilik bengkel spesialis sunroof dan moonroof, Cibubur Sunroof, menjelaskan, pada dasarnya piranti tersebut bisa ditambahkan pada hampir semua jenis mobil. Hanya saja harus memperhatikan ukuran dan lekungan plafon terlebih dahulu.

“Secara garis besar yang pertama kita tentukan lekukan atap mobilnya dulu, karena harus diukur dulu berapa derajatnya lekungannya. Rata-rata semua mobil bisa dipasang sunroof, tetapi panoramic roof harus disesuaikan,” ujar Avudt, kepada Kompas.com, Sabtu (1/7/2023).

dok Cibubur Sunroof pasang sunroof mobil

Avudt juga menyarankan, bagi pemilik mobil yang ingin memasang sunroof sebaiknya menggunakan barang OEM, ketimbang aftermarket.

“Beberapa yang menggunakan aftermarket sistemnya tidak ada pembuangan air dan talang air, sehingga bisa terjadi kebocoran. Kemudian kalau pakai barang aftermarket, ketika ada rembes atau mampet di plafon harus dibongkar pasang semua,” kata Avudt.

Baca juga: Simak Daftar Harga Aki Motor per Juli 2023

“Berbeda dengan OEM yang sudah memiliki jalur pembuangan dan talang air. Jadi misalnya ada air masuk lewat celah pinggiran sunroof, itu langsung dimasukkan ke talang, dari talang itu kita masukin ke jalur pembuangan yang biasanya kita pasang empat titik. Sehingga kalau ada rembes atau mampet di plafon tinggal dibersihkan saja talang airnya,” lanjutnya.

Adapun untuk kelebihan barang aftermarket menurut Avudt, hanya karena barang yang dipasang adalah barang baru, bukan bekas copotan pabrik (OEM).

“Kelebihannya cuma barangnya baru saja. Kalau soal harga memang lebih murah, tapi tidak signifikan (perbedaannya dengan barang OEM),” kata Avudt.