Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malas Antre, Pengemudi Honda Freed Tabrak Mobil Lain

Kompas.com - 05/06/2023, 15:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial memperlihatkan pengemudi mobil yang bertengkar. Bahkan salah satu pengemudi yang jengkel sampai menabrakkan mobilnya dengan cara mundur ke mobil lain.

Dalam video yang diunggah akun Instagram, bandung.banget, pengemudi Honda Freed disebut kesal karena tidak sabar menunggu mobil lain yang taat berdiam lampu merah. Pengemudi Freed kemudian emosi dan menabrakkan mobilnya ke pengemudi lain.

Baca juga: Cek Banderol Skutik Murah Juni 2023, Harga Motor Suzuki Naik

"Minggu 04/6/23 lokasi di Bandung, saya sedang berhenti di salah satu lampu merah di Bandung, memang sepi dan banyak orang yang menerobos lampu merah tapi saya tetap berhenti dan menunggu lampu hijau tetapi tiba-tiba mobil di belakang berhenti dan klakson saya terus," tulis keterangan video dikutip Senin (5/6/2023).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bandung Banget! (@bandung.banget)

"Setelah hijau pemilik mobil Honda Freed mendahului mobil saya dan melakukan aksi tersebut," tulis keterangan video.

Bisa dibilang, saat ini jalanan di Indonesia makin semrawut, banyak penggunanya yang bisa membuat amarah. Tapi, sebelum melampiaskan emosi kepada orang lain di jalanan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, ada lima hal yang harus diketahui sebelum mau menumpahkan emosi di jalan ke orang lain.

"Pertama, miliki rasa malu melakukan perbuatan tidak terpuji di tempat umum. Pada akhirnya, banyak mata yang melihat dan menilai perbuatan kita dan tingkat intelektual kita," kata Sony kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Daftar Harga LCGC Bekas per Juni 2023 mulai Rp 56 Jutaan

Ilustrasi marah karena suasana hati buruk.Unsplash Ilustrasi marah karena suasana hati buruk.

Kemudian kata Sony, saat sebelum mengemudi, buang segala emosi yang ada. Pengemudi harus paham risiko bahaya yang mengintai ketika kendaraannya dikemudikan oleh emosi.

"Ketiga, ada pasal-pasal hukum yang akan menindak perbuatan kita apabila melanggar atau menciptakan korban," ucap Sony.

Kemudian, kata Sony, pastikan dalam diri sendiri bahwa tidak ada kebaikan dari sebuah perbuatan yang negatif. Kalau emosi ini dibiarkan, maka akan menjadi perilaku buruk yang sulit diubah ketika menyetir.

"Terakhir, biasakan belajar dari masalah yang timbul akibat perbuatan yang salah. Lakukan evaluasi ke depannya untuk membangun pribadi yang baik," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau