Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyebab Knalpot Motor Mengeluarkan Asap

Kompas.com - 03/05/2023, 16:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Knalpot berasap merupakan salah satu indikasi awal akan terjadinya kerusakan pada beberapa komponen mesin motor. Penyebabnya juga beragam, tergantung dari warna asap yang keluar.

Umumnya, asap yang keluar dari knalpot memiliki dua warna, yakni warna putih dan hitam. Keduanya memiliki sebab yang berbeda tapi berasal dari sumber yang sama, yakni combustion chamber alias ruang pembakaran mesin.

“Asap yang putih disebabkan karena oli masuk ke combustion chamber dan terbakar, sedangkan asap yang hitam disebabkan karena detonasi gara-gara pembakaran BBM enggak optimal,” kata Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).

Menurut anto, kendala yang terbilang cukup ringan untuk ditangani adalah kendala kedua, yakni asap hitam akibat pembakaran BBM yang optimal.

Baca juga: Bahaya Motor Gonta-Ganti Merek Oli, Mesin Bisa Berubah Permanen

Ilustrasi Overhaul mesin motorFreepik/PeopleCreations Ilustrasi Overhaul mesin motor

Kendala itu biasanya muncul saat konsumen keliru menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan yang tidak ideal. Misalnya motor matik yang seharusnya menggunakan BBM oktan 92 diisi dengan BBM oktan 98.

“Cukup dibersihkan mesinnya dan jangan memakai oktan yang keliru,” kata Anto.

Adapun kendala pertama dianggap yang cukup merepotkan. Jika motor sampai mengeluarkan asap putih, penyebab utamanya pasti berkaitan dengan kebocoran atau kerusakan pada komponen mesin.

“Ini juga salah satu akibat terlambat mengganti oli, jadinya pelumasan mesin tidak maksimal dan komponen-komponen dalam seperti piston, klep dan logam lainnya akan bergesekan dan bisa mengalami kebocoran,” ucap Anto.

Baca juga: Bukan Cuma Telat Ganti Oli, Ada Penyebab Lain Motor Bisa Turun Mesin

Ilustrasi Mengganti Oli Mesin MotorDok. Federal Oil Ilustrasi Mengganti Oli Mesin Motor

Penanganan yang dilakukan adalah bongkar mesin dan pemeriksaan menyeluruh. Pastinya, komponen-komponen yang sudah rusak harus diganti total karena fungsinya sudah tidak lagi prima.

“komponen yang rusak biasanya seher, klep seal, packing head, dan semacamnya. Menghindari masalah ini gampang saja, yang penting konsisten ganti oli mesin tiap 2.000 kilometer,” kata Anto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau