JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki motor dengan mesin pembakaran dalam butuh perawatan yang dilakukan secara rutin. Perawatan yang paling krusial untuk mesin adalah dengan rutin mengganti oli.
Oli yang ada di mesin bisa dianalogikan seperti darah di tubuh manusia. Fungsinya sangat penting dalam menjaga performa motor tetap maksimal saat digunakan.
Bedanya dengan darah, oli tidak bisa diproduksi secara mandiri, tapi harus diganti secara rutin. Kalau motor sering digunakan, bisa mematok pada jarak tempuh, sekitar 2.000 Km sampai 3.000 Km sekali.
Baca juga: Cek Harga Oli Mesin Mobil per April 2023
Lalu apa efeknya kalau oli mesin tidak diganti secara rutin?
Gofur, Kepala Bengkel Astra Motor Center Jakarta mengatakan, oli punya peran penting untuk menjaga komponen mesin tetap awet dan berjalan dengan optimal.
"Kalau penggantian oli tidak teratur, berdampak lebih cepat rusaknya komponen mesin yang akan memakan biaya lebih besar (kalau diganti)," ucap Gofur kepada Kompas.com, Selasa (2/5/2023).
Baca juga: Harga LCGC Bekas Usai Lebaran mulai Rp 52 Jutaan
Gofur menjelaskan, saat oli dipakai terlalu lama, maka semakin berkurang daya lumasnya. Oleh karena itu, oli wajib diganti secara rutin.
Ketika daya lumas oli berkurang, maka komponen dalam mesin jadi tidak licin. Hal ini membuat gesekan semakin besar dan bisa berujung overheat sampai akhirnya harus turun mesin.
"Komponen yang bisa rusak kalau tidak ganti oli secara rutin seperti piston, silinder, camshaft, rocker arm, dan lain-lain," ucap Gofur.
Jika komponen di atas harus diganti, maka ongkos yang harus dikeluarkan bakal lebih besar daripada sering ganti oli secara rutin.
Anggap satu kemasan oli untuk motor sekitar Rp 50.000 sampai Rp 60.000, maka biaya untuk membenahi motor yang rusak tadi bisa 10 kali lipat, bahkan lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.