JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors masih mempelajari pengaruh bantuan pemerintah atau subsidi pembelian kendaraan listrik terhadap meningkatnya penjualan mobil listrik Wuling Air EV.
Seperti diketahui, pemerintah RI resmi memberikan subsidi pembelian mobil listrik berbasis baterai tahun ini melalui diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen dari 11 persen jadi 1 persen. Subsidi berlaku mulai 1 April 2023 sampai akhir tahun.
Baca juga: Hasil Klasemen Usai MotoGP Argentina 2023, Bezzecchi Geser Bagnaia
Subsidi tersebut hanya berlaku untuk mobil yang punya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen, di mana saat ini baru dua produk yang lolos dan salah satunya ialah Air EV.
"Pasti akan menambah minat iya, tapi meningkatkan berapa persennya kita lihat nanti," kata Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun lalu Air EV merupakan mobil listrik paling laris di Indonesia.
Sepanjang 2022, wholesales Air EV mencapai 8.053 unit yang didominasi tipe long range 6.859 unit dan standard range 1.194 unit.
Baca juga: Honda Super Cub Edisi 100 Tahun Disney, Harga Rp 89 Jutaan
Untuk tipe long range penjualannya terus meningkat dalam lima bulan sejak pertama kali hadir pada Agustus 2022. Mulai dari 648 unit hingga akhirnya menyentuh 2.060 unit pada Desember 2022.
Namun, penjualan Air EV kemudian jeblok pada Januari 2023 dan hanya terjual 35 unit. Adapun pada Februari kembali meningkat menjadi 85 unit. Penurunan signifikan ini terjadi setelah pemerintah mengumumkan akan memberikan subsidi pembelian mobil listrik, pertangahan Desember 2022.
Penjualan Air EV pada 2023 kalah dari Hyundai Ioniq 5. Pada Januari, mobil listrik mungil ini terjual 298 unit dan kemudian naik jadi 390 unit pada Februari.
Meski belum mau terbuka soal target penjualan Air EV setelah ada subsidi, Dian mengatakan, produksi Air EV aman dan berharap tidak akan terjadi market shock jika memang permintaannya meningkat.
Baca juga: Pakai Mobil Tua buat Harian, Perhatikan Komponen Ini
"Kita akan siapkan produksinya, tapi dilihat dulu permintaan dari konsumen, tapi yang jelas saat ini Air EV ready stock," kata Dian beberapa waktu lalu.
Menurut Dian pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk meningkatkan jumlah produksi Air EV. Namun hal ini akan sangat bergantung dengan kondisi permintaan pasar di dalam negeri.
"Kita akan lihat sebenarnya permintaan konsumen atau permintaan konsumen terkait setelah ada insentif ini seperti apa," kata Dian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.