Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pilih Busi yang Benar untuk Sepeda Motor

Kompas.com - 30/06/2021, 14:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi memiliki fungsi penting pada sepeda motor, yaitu membakar campuran udara dan bensin serta membantu melepas panas dari ruang pembakaran.

Melihat peran busi yang sangat penting, maka pengendara perlu memilih busi yang berkualitas agar memberikan kinerja pembakaran maksimal di ruang bakar.

Baca juga: Cara Merawat Mobil Matik Agar Tidak Cepat Rusak

Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA, & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg, mengatakan, pemilihan busi tidak bisa sembarangan karena berhubungan dengan performa motor.

"Pemillihan serta penggunaan busi yang tepat dan sesuai standard, dapat memaksimalkan pembakaran di dalam ruang bakar, sehingga akan meningkatkan performa mesin dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar dalam berkendara,” katanya dalam rilis resmi, Rabu (30/6/2021).

Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih busi untuk performa mesin yang lebih baik:

Busi YamahaFoto: Yamaha Busi Yamaha

1. Ukuran busi

Pastikan ukuran busi terutama diameter ulir, panjang ulir dan jangkauan insulator sesuai dengan spesifikasi mesin.

Karena jika tidak sesuai maka kemungkinan busi akan longgar, overheat, terkena endapan karbon sehingga pengapian tidak sempurna, dan bahkan bisa merusak piston.

2. Angka panas busi

Pastikan angka panas busi yang tepat dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan anda, karena apabila angka panas busi yang dipakai terlalu besar atau busi terlalu dingin, maka akan mengakibatkan pengendapan karbon pada busi anda (carbon fouling).

Apabila angka yang dipakai terlalu kecil atau busi terlalu panas, maka busi akan mengalami overheat dan mengakibatkan misfire (gagal pengapian).

Baca juga: Cara Merawat Fan Belt Mobil Agar Tak Mudah Rusak

Busi MotorFoto: NGK Busi Motor

Angka panas busi akan tertera pada model busi, contohnya pada busi NGK Iridium motor Yamaha dengan kode CR8. Huruf C merupakan kode ulir 10 mm, R artinya busi resistor, dan 8 adalah angka tingkat panas busi.

Semakin tinggi angka busi (7,8,9) maka termasuk golongan busi dingin. Sebaliknya, jika semakin rendah angkanya (di bawah 6) maka termasuk golongan busi panas.

Busi dingin memiliki insulator pendek yang cepat melepas panas, cocok digunakan pada motor dengan performa tinggi, seperti motor balap.

Sedangkan busi panas lebih cepat panas dan lebih lambat dalam melepaskan panas, sehingga cocok digunakan untuk motor sehari-hari.

3. Penampilan fisik

Pastikan busi yang dipakai dalam kondisi prima dengan memperhatikan beberapa ciri fisik berikut:

1. Gasket (ring) sangat sulit dilepas
2. Metal shell lebih mengkilap karena melalui proses chromium plating Cr3
3. Ulir terminal nut lebih halus dan rapi
4. Konstruksi ujung elektroda, gap dan penyambungan pada busi harus rapih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau