Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Paham Perbedaan Mobil BEV, HEV dan PHEV

Kompas.com - 08/03/2021, 18:31 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik maupun hibrida saat ini sudah menjadi pemandangan yang biasa di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Indonesia untuk mendorong percepatan kendaraan listrik di Indonesia.

Selain kendaraan listrik atau BEV (Battery Electric Vehicle), masih ada dua teknologi lain yang mirip dengan kendaraan listrik murni yakni HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Baca juga: Prospek Ekspor Mobil Buatan Indonesia ke Australia Terbuka Lebar

Meski sekilas hampir sama, ternyata teknologi kendaraan ramah lingkungan tersebut mempunyai sejumlah perbedaan.

Lantas, apa perbedaannya?

BEV (Battery Electric Vehicle)

BEV merupakan kendaraan listrik murni, di mana sumber tenaganya benar-benar hanya mengandalkan baterai saja.

Dengan demikian, mobil jenis BEV sangat tergantung dengan stasiun pengisian.

Oleh sebab itu, pengemudi mobil ini harus cermat dalam memperhitungkan jarak dengan kapasitas baterai yang tersisa. Khusus di Indonesia, stasiun pengisian daya baterai memang belum sebanyak SPBU.

Berkat teknologi yang begitu canggih dan bebas BBM, tidak heran jika harga mobil ini masih terbilang tinggi yakni Rp 569 juta sampai Rp 1 miliar.

Mobil BEV lebih efisien dan irit dibandingkan dengan mobil dengan teknologi HEV atau PHEV, tapi harga baterainya sekarang ini masih sangat tinggi.

Beberapa jenis mobil dengan teknologi BEV adalah Tesla dan juga Hyundai Ioniq.

HEV (Hybrid Electric Vehicle)

Mobil yang menggunakan teknologi ramah lingkungan lainnya adalah HEV atau yang dikenal dengan hibrida.

Meski menggunakan embel-embel elektrik, tetapi mobil ramah lingkungan ini masih mengandalkan mesin konvensional.

Mesin tersebut diberi motor listrik sebagai sumber tenaga tambahan yang mengambil tenaganya dari baterai. Mobil hibrida atau hybrid tidak membutuhkan stasiun pengecasan.

Baca juga: HD WLA 1942, Restorasi Motor Zaman Perang Modal Mesin dan Girboks

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau