Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ungkap Seberapa Aman Naik Ojek Online Saat Pandemi Corona

Kompas.com - 14/06/2020, 09:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penyedia dan pengguna layanan transportasi on demand harus menerapkan protokol keselamatan yang ketat saat beroperasi di tengah pandemi Covid-19.

Dokter spesialis penyakit dalam Dr Andi Khomeini, yang juga menjabat Chairman Junior Doctors Network Indonesia, mengatakan, pengguna transportasi umum harus menggunakan alat perlindungan diri (APD) berupa masker dan penutup wajah.

Sekaligus menerapkan kebiasaan hidup yang sehat saat naik angkutan umum, seperti cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, serta tidak berbicara saat di mobil atau motor.

Baca juga: Diklaim Mobil Teraman, Daihatsu Rocky Siap Masuk Indonesia?

Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di Jl. Ir H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020). Penggunaan sekat pelindung untuk pembatasan antara pengemudi dan penumpang tersebut sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan guna meminimalisir risiko penyebaran virus COVID-19 dalam menghadapi era normal baru.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengenakan sekat pelindung saat menunggu penumpang di Jl. Ir H. Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (11/6/2020). Penggunaan sekat pelindung untuk pembatasan antara pengemudi dan penumpang tersebut sebagai bentuk penerapan protokol kesehatan guna meminimalisir risiko penyebaran virus COVID-19 dalam menghadapi era normal baru.

“Driver atau penumpang harus sama-sama merasa sehat. Cukup merasa sehat saja, karena kan dia enggak bisa test swab dan PCR setiap hari," ucap dokter yang akrab disapa Koko, dalam diskusi virtual (13/6/2020).

Jadi kalau mereka merasa sehat, risiko penularan bisa diturunkan lagi,” kata Koko.

Menurutnya, baik driver maupun penumpang taksi dan ojek online harus memiliki kesadaran bahwa dirinya bisa menularkan penyakit ke orang lain, meski tidak memiliki gejala sekalipun.

Baca juga: Wuling Siap Merilis MPV Penantang Toyota Innova

Pengemudi ojek online dengan penumpangnya melintas di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek online dengan penumpangnya melintas di Kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan pengemudi ojek online beroperasi untuk mengangkut penumpang selama PSBB transisi dengan menerapkan protokol kesehatan.

Keduanya harus benar-benar menjaga diri. Kalau merasa kurang sehat, lebih baik batasi aktivitas, dengan tidak berpergian.

“Kalau kalian merasa sakit, entah itu driver atau penumpang, itu harus tanggung jawab supaya tidak menularkan ke orang lain,” ujar Koko.

“Jadi kuncinya menerapkan protokol kesehatan. Kalau kita sudah menerapkan hal itu, maka naik ojek online sih oke saja,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau