Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Kendaraan Bermotor Landai Imbas Wabah Virus Corona

Kompas.com - 25/03/2020, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif dalam negeri mulai melakukan penyesuaian aktivitas produksi kendaraan bermotor di Indonesia di tengah ancaman virus corona (Covid-19).

Bahkan, sudah ada produsen yang berencana untuk menghentikan sementara kegiatan di pabrik dalam waktu dekat. Meski secara keseluruhan pengadaan barang memang masih sesuai rencana guna memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Demikian yang dikatakan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, berdasarkan laporan terbaru dari asosiasi terkait.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Penjualan Mobil Awal 2020 Turun 6 Persen

Intip dalaman pabrik Esemka di Boyolali Intip dalaman pabrik Esemka di Boyolali

"Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari asosiasi, sejauh ini memang ada yang sudah menurunkan produksinya, ada yang sedang merencanakan untuk berhenti dulu, namun hingga saat ini ada juga yang masih berjalan normal," kata Putu saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Walau demikian, Putu masih belum bisa mengatakan secara detail produsen yang akan melakukan penghentian produksi sementara tersebut. Sebab, hal itu bisa berubah sesuai dengan perkembangan situasi terkini.

Bila melihat capaian produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih periode Januari-Februari 2020, lanjutnya, produsen otomotif berhasil mengeluarkan 216.913 unit kendaraan. Capaian itu meningkat 7,3 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Proses produski pabrik Honda di Sayama Proses produski pabrik Honda di Sayama

Sementara produksi per bulan, terjadi penurunan aktivitas, yaitu dari 112.692 unit di Januari 2020 menjadi 104.221 unit selama Februari 2020.

Pada kesempatan terpisah, Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto tak menampik bahwa aktivitas industri dan bisnis saat ini memang sedang mengalami penyesuaian. Termasuk di dalamnya ialah produksi kendaraan.

"Sejak ada imbauan dari pemerintah untuk membatasi aktivitas (social distancing) dan kerja dari rumah (work from home) tentu semua patuh. Memangnya mau produksi dari rumah? Namun untuk detailnya lebih baik di cek lagi ke produsen terkait," kata dia.

Baca juga: Imbas Covid-19, Kemenhub Hapus Program Mudik Bareng Lebaran 2020

Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.

Pabrik Masih Ngebul

Industri otomotif terbesar di Indonesia, Toyota, mengaku bahwa saat ini ada penyesuaian aktivitas produksi guna memperkecil kemungkinan penyebaran virus corona di karyawan pabrik.

Meski demikian, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menyatakan keadaannya masih berjalan normal.

"Saat ini, produksi kami berjalan dengan menjaga kesehatan dan keamanan karyawan seperti menerapkan penyesuaian produksi, self declaration system, dan sebagainya," ujar dia.

"Kami telah dan akan mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan arahan dan aturan dari pihak berwenang," lanjut Bob.

Baca juga: Aktivitas Bisnis Otomotif Mengalami Penyesuaian di Tengah Virus Corona

Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pekerja melakukan perakitan mobil wuling di Pabrik Wuling Motors, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Pabrik seluas 60 hektar yang terdiri dari pabrik manufaktur dan supplier park mampu memproduksi 120.000 unit kendaraan pertahun.

Hal serupa juga dinyatakan pihak PT Honda Prospect Motor (HPM) selaku agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat Honda di Tanah Air. Namun prihal penyesuaian jumlah produksi masih enggan disebutkan.

"Produksi sejauh ini masih normal untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Namun kami terus memonitor perkembangannya dan melakukan action sesuai dengan kondisi terkini," Business Innovation and Sales & Marketing PT HPM Yusak Billy.

"Kita pasti akan sesuaikan mengikuti kondisi terkini, anjuran pemerintah itu harus dijalankan. Lagipula, jika pemerintah melakukan lock down (sehingga pabrik berhenti sementara) pasti dengan segala pertimbangan yang matang," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau