JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan inreyen pada motor baru dianjurkan setiap pabrikan, agar performa mesin bisa tetap optimal. Ada caranya bagaimana memperlakukan motor dengan benar selama masa inreyen.
Wahyudin, Kepala Mekanik Bengkel AHASS DAM, mengatakan, sebaiknya pergunakan motor senormal mungkin dan pelan-pelan jika ingin meningkatkan kecepatan.
Baca juga: Honda Resmi Ikut IIMS Motorbike Expo 2019, Bawa Motor Baru?
"Contoh, motor baru 45 km odometernya. Jika idealnya pake motor kecepatan dari 0 kpj sampe 80 kpj, bisa ditempuh dalam waktu 9-10 detik. Sebaiknya kenaikan kecepatannya berangsur saja jadi bisa makan waktu 20-25 detik," ujar Wahyudin, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sebaiknya, hindari memutar gas terlalu penuh, berkendara dengan kecepatan tinggi, atau mengerem secara mendadak.
Sebab, bukan hanya bagian dalam mesin yang butuh adaptasi. Tapi, bagian yang ada di luar seperti pengereman dan ban juga butuh penyesuaian.
"Masa inreyen itu paling sedikit 250 km, paling lama 500 km. Kalau pengalaman saya, tiap pabrikan motor besar punya rekomendasi sendiri-sendiri, bisa dilihat di buku manualnya," kata Wahyudin.
Baca juga: 5 Motor Baru Honda Ini Berpeluang Dijual di Indonesia
Jadi, saat odometer mencapai 250 km atau 500 km, sebaiknya sudah melakukan penggantian oli. Hal ini bertujuan agar sisa-sisa partikel atau serpihan logam hasil gesekan antar komponen di dalam mesin dapat larut dan terbuang bersama oli bawaan motor.
Sebaiknya, kuras oli dalam motor saat akan mengisi pelumas mesin yang baru. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kinerja komponen motor dan terhindar dari penggumpalan partikel sisa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.