JAKARTA, KOMPAS.com – Rencana pihak Mitsubishi Motors Corporation (MMC) untuk membangun pusat fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D Center) di Indonesia urung dilakukan. Padahal, sebelumnya rencana ini merupakan bagian dari strategi kebangkitan bisnis kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia.
Takao Kato, Chief Executive Officer MMC, mengatakan, saat ini MMC sudah memiliki fasilitas R&D Center megah untuk wilayah ASEAN di Thailand. Fasilitas ini bertanggung jawab untuk mengembangkan produk baru untuk wilayah regional termasuk Indonesia.
“Kalaupun mau membangun (R&D Center) di Indonesia, harus ada perbedaan dengan yang ada di Thailand. Populasi Indonesia memang lebih besar dibandingkan Thailand, maka ke depan penjualan dan volume (penjualan) lebih potensial. Kalau semakin besar, kami akan membuat R&D Center. Tapi, tidak dalam waktu dekat ini,” ucap Kato di Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Salah satu dorongan yang dilakukan pemerintah terhadap investor asing adalah kegiatan untuk melakukan transfer teknologi. Lewat fasilitas R&D Center, aktivitas transfer teknologi bisa dilakukan, selain itu juga bisa mendorong pengembangan kemampuan insinyur lokal dalam perkembangan industri otomotif global.
Baca juga: Mitsubishi Tak Ingin Cuma Jadi Pedagang di Indonesia
Sebelumnya, rencana pembangunan R&D Center di Indonesia, telah disampaikan oleh pimpinan prinsipal sebelumnya, Osamu Masuko. Keberhasilan Xpander dalam menopang penjualan Mitsubishi di Indonesia maupun dunia, membuat perusahaan menyadari seberapa penting pasar ini terhadap kinerja global.
Osamu mengatakan, setelah membangun pabrik baru di Cikarang senilai Rp 7,5 triliun, pihak prinsipal punya komitmen lebih. MMC berniat membangun R&D Center di Indonesia dalam waktu dekat. Fasilitas ini dibutuhkan untuk menyiapkan produk yang tepat sesuai pasar yang dihadapi.
"Di mana ada pabrik Mitsubishi, tentunya lebih baik ada R&D. Kami akan siapkan segera, tentunya ada harapan kepada insiyur dan desainer lokal di Indonesia," ungkap Osamu di Tokyo, Oktober 2017 lalu.
Baca juga: R&D Daihatsu Indonesia Kejar Penguasaan “Bangun” Mobil
Osamu, kala itu, berharap dengan hadirnya tenaga ahli dari Indonesia dalam bidang rancang bangun, membuat sebuah produk kendaraan dapat sesuai dengan minat dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Produk yang dihasilkan dipercaya dapat memenuhi standar kualitas global Mitsubishi.
Osamu menilai saat ini kompetisi di industri otomotif, tidak hanya global namun juga di Indonesia, cukup ketat. Ini memerlukan dorongan orang-orang lokal yang dapat membuat produk yang diminati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.