Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restorasi Motor Bebek Retro 2-Tak Tak Sebanyak 4-Tak

Kompas.com - 22/10/2019, 12:22 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini banyak yang kembali merestorasi sepeda motor bebek retro. Mayoritas ialah keluaran Honda berjenis 4-tak bermacam seri karena memang secara populasi lebih banyak ketimbang 2-tak.

Deny Firmansyah, pemilik bengkel restorasi Garasi Gue 31 yang biasa menggarap motor bebek, mengatakan, sejauh ini dari jumlah pasien yang datang perbandingan antara bebek 4-tak dan 2-tak pun cukup jauh.

"Saat ini di bengkel perbandingannya 3:1, jadi tiga motor 4-tak dan satu yang 2-tak," kata Deny kepada Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Honda Astrea Stardok.Arif Syahbani Honda Astrea Star

Baca juga: Ini Kisaran Biaya Restorasi Motor Bebek Retro

Adapun populasi bebek retro 4-tak tak lepas dari dominasi Honda. Sedangkan merek Jepang lain di waktu yang sama saat motor itu eksis, seperti Yamaha, Suzuki dan Kawasaki lebih banyak berjenis 2-tak.

Karena populasinya tak sebanyak 4-tak, mereka yang mau merestorasi bebek 2-tak biasanya terkendala suku cadang. Hal ini membuat biaya bisa jadi lebih mahal karena sulit mencari barang yang sesuai.

Yamaha AlfaKOMPAS.com/Gilang Yamaha Alfa

Baca juga: Honda Tiger Pakai W Engine, Biaya Modifikasi Capai Rp 75 Juta

Meski begitu penggemar bebek retro 2-tak tetap ada dan biasanya yang lebih fanatik. Salah satunya, Ari Supriyanto, punggawa Protechnic Motor, bengkel kustom di Rempoa, Tangerang Selatan, yang kadung jatuh cinta sama Yamaha Alfa.

“Yamaha Alfa beda dari bebek lain. Di jaman saya yang pakai Alfa itu anak gaul, beda dengan Astrea Star atau Prima yang pakai anak kuper atau orang tua. Tarik-tarikan enak pakai Alfa, saya dulu punya waktu SMP,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com