JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi belakangan ini sudah menjadi gaya hidup bagi para pemilik kendaraan. Tak sekadar pemanis, modifikasi turut berperan dalam kemajuan industri otomotif.
Sejumlah APM (agen pemegang merek) mulai meluncurkan beberapa varian bertema modifikasi, sebagai langkah untuk memperluas pasar sekaligus memberikan pilihan lebih banyak bagi konsumen.
Harold Donnel, 4W Head of Brand Development and Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan jika konsumen saat ini lebih menyukai kendaraan yang telah dipersonalisasi atau eksklusif hanya untuk dirinya sendiri.
Baca juga: Toyota Hardtop Mesin Chevrolet Curi Gelar The Ultimate IMX 2019
“Merek boleh sama, tipe juga boleh sama, tapi kalau varian ini hanya saya yang punya. Ini yang kami tangkap sebagai APM, bagaimana kami bisa melihat peluang-peluang pasar ke arah sana,” kata Harold di gelaran IMX 2019 (29/9/2019).
Ia mengatakan, Suzuki sudah sejak lama membaca peluang ini. Misalnya sejak 2006 dengan meluncurkan APV Luxury, lalu di tahun 2012 dengan Ertiga Sporty. Serta diikuti Ertiga Luxury hingga Ertiga Dreza.
“Tahun lalu kami juga keluarkan sub-brand Suzuki Sport, kurang lebih sebagai sisi liar dari Suzuki, bagaimana kami bisa memodifikasi dari sebuah kendaraan tersebut tapi tetap aman dan nyaman untuk penggunanya,” ucap Harold.
Baca juga: Orang Indonesia Belum Bisa Apresiasi Modifikasi Karya Bangsa Sendiri
Harold juga menambahkan, langkah ini dilakukan berdasarkan masukan-masukan konsumen. Oleh karena itu ketika melakukan New Product Development, Suzuki melakukan riset kepada calon konsumen, pengguna, hingga industri modifikasi.
“Bagaimana dari sisi penampilan, bagaimana sisi fungsionalitas. Dari hasil riset tersebut menunjukkan bahwa terkadang konsumen-konsumen Indonesia itu tidak puas dengan hasil yang dibuatkan APM secara umum,” ujarnya.
“Sehingga perlu dipersonalisasi atau dibuat lebih eksklusif, dan itu memang sebagai jawaban atas keinginan konsumen. Jadi menurut saya industri modifikasi begitu penting dalam kemajuan industri otomotif,” kata Harold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.