JAKARTA, KOMPAS.com - Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) untuk wilayah DKI Jakarta dikabarkan bakal naik 2,5 persen mulai Oktober 2019. Dari semula hanya 10 persen, nantinya akan menjadi 12,5 persen.
Dengan adanya kenaikan tersebut, tentu akan mempengaruhi harga jual mobil baru. Artinya, setiap agen pemegang merek (APM) akan menaikkan banderol jajaran produknya.
Redaksi Kompas.com pun mendapatkan bocoran estimasi kenaikan harga on the road (OTR) untuk jajaran produk Toyota di area Jakarta terkait dikereknya BBN-KB sebesar 2,5 persen.
Baca juga: Reaksi Suzuki Terkait Rencana Kenaikan Pajak Kendaraan di Jakarta
Dalam selebaran tersebut dijelaskan hampir semua lini produk Toyota mengalami revisi harga. Peningkatannya cukup bervariasi dari satu segmen dengan segmen lainnya.
Contoh untuk Agya dan Calya yang diprediksi naik sebesar Rp 3juta sampai Rp 3,1 juta. Untuk banderol Avanza terkerek sebesar Rp 4,1 juta, sementara Rush sendiri sebesar Rp 5,4 juta.
Untuk segmen menengah, harga Innova diprediksi akan terkoreksi hingga Rp 7,5 juta, Fortuner mencapai Rp 11,1 juta, Sienta Rp 5,8 juta, dan CH-R sebesar Rp 10,3 juta.
Kenaikan paling signifikan terjadi pada produk premium dan sportnya, contoh untuk Alphard tipe Q yang diestimasi naik Rp 35,9 juta, Land Cruiser Rp 49 juta, dan FT 86 sebesar Rp 17 juta.
Baca juga: Toyota Tanggapi Rencana Kenaikan Pajak Kendaraan di Jakarta
Saat mengkonfirmasikan hal ini, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto, hanya mengatakan bila itu sepertinya merupakan estimasi dari diler mengenai dampak rencana kenaikan BBN-KB yang menjadi 12,5 persen.
"Kalau untuk harga OTR, kami serahkan ke mekanisme pasar . Untuk harga, TAM sebenarnya tidak pernah ikut campur, kita hanya mendapat informasi dari diler dan kenaikan dari diler itu mereka juga tidak akan berani naikan sampai di luar dari ketentuan," ujar Soerjo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/9/2019).
"Kita hanya mensyaratkan bayaran pajak, jadi harga lepas ke diler plus pajak, dan administrasi yang lainnya. Kalau kabar soal naik 2,5 persen itu, sampai saat ini saya belum mendapat konfirmasinya, tapi itu nanti baru Oktober. Mungkin itu baru harga estimasi saja," kata Soerjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.