Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TransJakarta Uji Coba Bus Listrik dengan Angkut Galon Air, Ini Rutenya

Kompas.com - 08/09/2019, 10:00 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melanjutkan komitmen untuk menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) sedang melakukan uji coba teknis bus listrik.

Uji coba teknis ini dilakukan untuk menguji ketahanan baterai, dan beban penumpang seberat 16 ton digantikan dengan menggunakan galon air. 

"Sekarang ini, di TransJakarta sedang ada uji coba tiga bus listrik. Dua bus besar, dan satu bus sedang. Merek busnya ada dua yang sedang uji coba, yakni MAB dan BYD," ujar Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/9/2019).

Baca juga: Skuad Bus Transjakarta Akan Dilengkapi Bus Listrik

Syafrin menambahkan, untuk sementara ini, masih diujicobakan di rute-rute wisata, belum komersial. Sebab, bus-bus ini belum dioperasionalkan untuk angkutan umum.

TransJakarta sedang uji coba teknis bus listrik.Istimewa TransJakarta sedang uji coba teknis bus listrik.

"Uji coba akan terus dilakukan, kemudian jika dari sisi harganya sudah bisa masuk untuk dioperasionalkan, kita akan bekerja sama dengan operatornya untuk pengadaan busnya," kata Syafrin.

Menurut Syafrin, sekarang ini harga busnya masih cukup tinggi. Sementara, komponen harga bus itu menyumbang sekitar 20 persen sampai 25 persen dari total biaya rupiah per kilometer.

Baca juga: Bus Listrik MAB Diklaim Lebih Irit Dibandingkan Konsumsi Solar

"Artinya, jika ini kita masukkan dalam tatanan implementasi, tentu akan berdampak cukup signifikan terhadap kenaikan rupiah per kilometer," ujar Syafrin.

TransJakarta sedang uji coba teknis bus listrik.Istimewa TransJakarta sedang uji coba teknis bus listrik.

Syafrin menambahkan, begitu ada kenaikan rupiah per kilometer, itu larinya kepada besaran PSO yang harus ditanggung oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Bus Listrik Transjakarta Harus Berisik

"Maka itu, kami saat FGD yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan sedang mengusulkan agar kiranya untuk kendaraan niaga, paling tidak untuk bus-bus yang akan kita operasionalkan di TransJakarta itu diberikan insentif berupa pembebasan biaya masuk untuk barang mewah," kata Syafrin.

Syafrin berharap harganya paling tidak bisa bersaing dan Dishub DKI Jakarta bisa langsung mendorong untuk lakukan pengadaannya oleh operator yang saat ini sedang melakukan kerja sama dengan TransJakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau