Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Meningkatkan Kualitas Modifikasi Kendaraan Niaga

Kompas.com - 10/09/2018, 10:02 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Jogjakarta Truck Festival (JTF) yang dihelat sebagai ajang adu kreatif modifikasi kendaraan niaga, sukses memberikan warna baru di dunia otomotif. Kondisi ini terlihat dari jumlah pengunjung yang datang memadati Jogja Expo Center (JEC) sejak hari pertama dibuka.

Menurut Ketua Penyelenggara JTF Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Indro Kimpling Suseno, jumlah pengujung pada hari pertama sudah mencapai ribuan yang bukan hanya dari Yogyakarta saja.

"Hari pertama (8/9/2018) itu mencapai 7.000 orang, dengan hitungan sekitar 2.000 pengunjung itu free karena ada undangan dan sebagainya. Untuk total hari kedua nanti kita lihat dulu total pembelian tiketnya, ucap Indro kepada Kompas.com di Yogyakarta, Minggu (9/9/2018).

Baca juga: Isuzu Elf Tampil Nyentrik di JTF 2018

Indro mejelaskan bahwa kontes adu kreativitas tampilan truk yang baru pertama kali digelar secara profesional ini, cukup mendapat atensi yang besar dari masyarakat. Jauh berbeda dengan ajang modifikasi serupa yang sebelumnya dibuat oleh kalangan komunitas.


Kondisi ini tak lepas dari bentuk penyajian konten-konten yang dibuat sehingga diklaim Indro bisa menimbulkan rasa penasaran masyarakat untuk datang dan melihat langsung seperti apa tampilan truk-truk yang dimodifikasi.

"Biasanya kalau digelar oleh komunitas itu ramainya hanya dari kalangan komunitas truk, tapi JTF ini tidak. Kalau diperhatikan banyak masyarakat yang penasaran untuk melihat, bukan hanya dari lingkup Yogya atau Jawa saja, tapi juga ada beberapa pengunjung luar Jawa yang sengaja datang untuk melihat JTF," kata Indro.

Baca juga: Kontes Modifikasi Truk Bergulir di Yogyakarta

Namun Indro menilai tujuan utama dari kontes modifikasi ini bukan sekadar mendapat banyak kunjungan, tapi lebih mengenalkan bahwa truk pun bisa menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai lebih. Salah satu cara dengan mengolah secara profesional untuk meningkatkan taraf kualitas dari modifikasi truk.


Mulai dengan membuat aturan yang lebih menekankan pada ketertiban pemilik dan komunitas truk itu sendiri, sampai memindahkan lahan modifikasi yang sebelumnya lebih sering digelar pada area out door menuju in-door.

"Kita buat persyaratan yang rambu-rambunya sejak dini kita buat, sosialisasikan, dan share secara terbuka. Contoh kita minta tata tertib sopir dijaga, seperti on time saat loading, tidak boleh menyalakan kendaraan di dalam ruangan, sampai mendatangkan juri yang sesuai pada bidangnya masing-masing," ujar Indro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau